Chereads / MAFIA CANTIK ADALAH ISTRIKU / Chapter 3 - Pertemuan

Chapter 3 - Pertemuan

Waktu sudah menunjukan jam 5 sore Zico sudah sampai di rumah nya, saat dia membuka pintu terdengar suara seseorang yang tak asing lagi di telinganya yang membuatnya menghela nafas dengan kasar.

"Zi kau sudah pulang, kenapa tidak mengangkat telpon ku.? kau tau aku sangat merindukanmu" ujar Lisha yg berlari saat melihat Zico datang dan langsung merangkul tangan Zico dengan manja, Ya seseorang itu adalah Melisha sepupu Zico.

"Kenapa kau ada disni" ujar Zico dengan nada dingin dan tentu nya cuek dengan sikap manja Lisha.

"Tentu saja karana aku merindukanmu, beberapa hari ini kau sulit sekali ku temui" ucap Lihsa yang merajuk manja pada Zico.

"Aku sibuk" singkat Zico yang tetap berjalan mendekati mama Zan.

"sayang kau sudah pulang, cepatlah naik dan bersihkan dirimu, setelah itu turun kita makam malam brsama" ucap Mama Zan dan di angguki oleh Zico, ya Mama Zan sengaja menyuruh Zico kekamarnya karan Mama Zan tau bahwa Zico merasa risih dengan sikap Lisha.

Mama Zan tau kalau Lisha sangat menyukai Zico, tapi Mama Zan tidak menyukai cara Lisha yang menghalalkan segala cara untuk mendekati Zico, bahkan dia pernah mencelakai anak dari temannya hanya karna gadis itu berkenalan dengan Zico, sikap angkuh dan sombong nya membuat Mama Zan ilfil, dia tetap terlihat baik karna masih memandang bahwa Lisha anak angkat dari adik suami nya, di luar itu dia akan berusaha membuat Lisha tidak menempel pada anak kesayangan nya itu.

'sial Nene tua ini selalu saja membuatku kesal, kalau saja bukan ibu dari calon suamiku sudah ku tendang dia dari rumah ini' batin Lisha yang kesal karna tidak bisa bermanja pada Zico.

_

_

Di tempat lain Ara yang sedang berada di ruang kerja Daddy Rei membicarakan tentang keberangkatannya ke kota J.

"Queenara jelaskan pada Daddy apa yang terjadi hingga data formula itu ada di tangan laki laki itu? kau tau apa yang akan terjadi bila dia berhasil membuka file itu.? dan apa kau tau orang yang kau hadapi itu sangat licik? " tanya Daddy Rei dengan tegas, yang membuat Ara mengerti kekhawatiran Daddy nya itu.

"Iya Dad Ara tau Ara akan menjelaskan nya , jadi 5 bulan lalu...'' Ara mulai menjelaskan kejadian itu dengan detail tanpa ada yang di tutupi sedikit pun, hingga Daddy nya memijit pelipisnya dan menghela napas panjang dengan kasar.

"huufft mengapa kau melakukan nya, Daddy tidak ingin sesuatu terjadi padamu Queen, kau tau kau adalah anak gadis Daddy yang berharga'' ucap Daddy Rei yang mengkhawatirkan Ara.

"Daddy tenang saja Ara tidak selemah itu Dad dan lagi beberapa anggota Black Dragon akan memantau gerak gerik pria sialan itu, Ara akan baik baik saja oke" ujar Ara yang berusaha menenangkan Daddy Rei.

"Baiklah Daddy percaya padamu Queen, kau harus menjaga dirimu, Daddy yakin dia tidak menginginkan kan file itu, melainkan menginginkan dirimu, karna kau sudah menolaknya dengan kasar saat itu" ucap Daddy mengingatkan Ara, meskipun Ara mahir dalam beladiri karna dia adalah ketua dari Black Dragon setelah Paman Roy meninggal, tapi tetap saja dia masih seorang perempuan.

" Sepertinya memang begitu, Tapi Daddy tenang saja Ara akan baik baik saja" ucap Ara dengan keyakinkan.

BLACK DRAGON adalah nama kelompok gank mafia terkenal di seluruh kota A yang di bentuk oleh Paman Roy, Black Dragon bukanlah gank mafia legal, Black Dragon di bentuk untuk menghadapi musuh yang akan menyerang perusahaan, tidak ada yang tau kalau Ara adalah keponakan dari paman Roy yang sudah meninggal karna serangan musuh dan kini Ketua gank Black Dargon di pimpin oleh Ara, karna memang dari kecil Ara sudah di latih oleh Paman nya, ya paman Roy mang tidak menikah, dia pernah kehilangan tunangan nya karna seranagan musuh maka dari itu dia mewariskan seluruh hartanya kepada Ara dan mempercayai Ara untuk memimpin Black Dragon, tidak ada yang tau jika Ara adalah pimpinan Black Dragon hanya keluarga dan para sahabat nya yang mengetahui hal itu, orang orang di kalangan dunia hitam hanya mengetahui bahwa Black Dragon di pimpin oleh seorang wanita misterius.

Hari berlalu dengan cepat hari ini Ara dan Lea sudah berada di bandara Internasiona Kota A, ia berjalan beriringan dengan beberapa bodygoard menuju jet pribadi miliknya.

"Lea apa semua nya sudah siap?" tanya Ara memastikan segala persiapan menghadapi pria licik itu.

"Tentu itu tidak sulit bagi ku" jawab Lea yakin.

"Baguslah akan ku pastikan setelah ini dia tidak akan bisa bangkit lagi'' ujar Ara seraya mengangkat bibir nya tersenyum licik...

Di tempat lain Zico yang sudah berada di dalam jet pribadi nya sedang sibuk memeriksa pekerjaan nya untuk pertemuan nya di negara J dengan tenang, perjalanan kali ini akan memakan waktu yang cukup panjang namun kali ini ia menikmati perjalanan nya karna tidak ada pengganggu yang menyebalkan, ya Lisha tidak mengetahui bahwa hari ini Zico ada perjalanan bisnis jika ia tahu maka dia akan merengek ikut dan terus menempel pada Zico.

Setelah menempuh 12 jam penerbangan akhirnya jam 7.30 Zico dan Ara sampai di bandara internasional kota J, meski di ruang yang berbeda.

setelah turun dari Jet pribadi nya Ara pamit ke toilet pada Lea sekalian memberi kabar pada Daddy Rai bahwa dia sudah sampai.

" Iya dad ara baru sampai di kota J dan akan menuju hotel untuk beristirahat" ujar Ara seraya mengabari Daddy Rai.

'....'

"Iya dad Ara akan baik baik saja, jangan terlalu khawatir oke, yasudah salam buat mommy dan bayi manjaku dad, bye..." Ara menutup telponnya pada saat ia akan berbalik untuk kembali tidak sengaja dia menabrak dada bidang seseorang hingga ia terjatuh karna tidak seimbang.

"Aauuucchh" teriak Ara saat terjatuh

"hati hati nona, apa anda tidak papa???" tanya seorang pria itu seraya mengulurkan tangan nya untuk membantu Ara berdiri.

"A..aahh iya saya tidak papa, maaf tadi saya tidak sengaja, saya tidak melihat anda karna menutup telpon" ujar Ara saat berdiri dan tidak sengaja tatapannya bertemu dengan mata Zico,

'Ya tuhan aku baru tau kalau di dunia ini ada pria tampan' batin Ara yang sekilas terpesona akan ketampanan Zico.

'cantik' hanya itu yang terlintas di fikiran Zico. mereka bertatapan hanya beberapa detik sebelum lamunan mereka di buyarkan karna Ara mendapat telfon dri Lea, Ara pun tersadar langsung mengangkat panggilan dari Lea dan berjalan meninggalkan Zico yang masih di tempatnya.

"kau dimana? mengapa lama sekali? cepatlah aku sudah lelah dan ingin segera beristirahat.." omel Lea yang kesal menunggu.

" iya iya ini aku lagi jalan ke arahmu, bawel banget Nona satu ini" gerutu Ara yang berjalan menghampiri Lea, mereka pun pergi menuju hotel mewah tampat dimana mereka mengistirahat kan tubuh lelahnya.

Di sisi lain Zico yang melihat kepergian Ara pun ikut melangkah pergi menuju hotel nya untuk segera beristirahat.

Zico sampai di BAVERLY Hills HOTEL salah satu Hotel bintang lima di negara J , dia langsung menaiki lift menuju kamarnya di lantai 21, sesamapai Nya di ruangan yang sangat mewah itu dia langsung membersihkan diri nya dan beristirahat karna sore nanti ia harus menghadiri jamuan untuk para relasi perusahaan nya.

_

Waktu sudah menunjukan pukul 17.00 Zico sudah siapa untuk menghadiri acara jamuan Zico pun segera turun karna Revan sudah menunggu di lobby.

Sesampai nya di tempat perjamuan banyak mata yang menatap kagum pada ketampanan Zico yang berjalan di dampingi Revan di sebelahnya.

_

"Selamat datang tuan Zico, bagai mana kabar anda?" sapa seorang pria paruh baya seraya menyodorkan tangan nya untuk bersalaman.

"Terimakasih tuan Arnold , saya baik'' jawab Zico singkat, tidak menyianyiakan kesempatan Arnold memperkenalkan anaknya pada Zico.

"Oh ya tuan perkenalkan ini anak saya Bella , Bella ini tuan Zico" ucap Arnold memperkenalkan anaknya.

"Bella" ucap nya dengan tatapan menggoda.

"Zico" jawab nya datar, sebenarnya Ziko enggan untuk berkenalan dia melakukan nya karna menghargai.

"Kalau begitu saya permisi dlu tuan Arnold" ujar Ziko dan pergi tanpa menunggu jawaban dari Arnold.

'cih sombong sekali dia , untung saja tampan liat saja kau akan menjadi targetku' batin bella seraya tersenyum licik terpampang di wajah bella.

Zico berbincang dengan beberapa relasi perusahaan yang bekerja sama dengan nya, waktu sudah menunjukan pukul 19.00, setelah makan malam Zico memutuskan untuk kembali ke hotel untuk beristrahat.

_

Di tempat lain Ara dan Lea sudah siap dengan perlengkapan senjata rahasia nya, Ara menggunakan aksesoris jam tangan yang telah di modifikasi, jam tangan itu berisi jarum halus yang mampu menumbangkan seseorang dalam hitungan detik, tidak lupa dengan pistol mini yang terlihat seperti lipstik, kini mereka dalam perjalanan menuju tempat yang sudah di tentukan oleh Jerry.

"Le bagai mana persiapan nya?pastikan semuanya sesuai rencana" ucap Ara dengan tegas memastikan.

"semua sudah siap anggota Black Dragon sudah ada di posisi nya masing masing'' ucap Lea

"baiklah kalau begitu aku akan ke atas kamu tunggu aba aba dariku" ucap Ara saat mobil sport itu berhenti di lobby dan di angguki oleh Lea,

BAVERLY Hills HOTEL, tempat pertemuan mereka, Ara langsung memasuki lift menuju lantai 21 saat sampai di sana Ara langsung di sambut oleh beberapa orang siruhan Jerry ia di pandu menuju room VIV diman Jerry berada.

' tok tok tok '

'' ceklek"suara pintu terbuka, terlihat seorang pria memakai pakai serba hitam.

"tuan nona Ara sudah datang" ucap bodygoard itu

"bawa dia masuk'' terdengar suara yang pernah Ara dengar sebelum nya.

Ara pun masuk mata tajamnya menyapu seluruh ruangan itu, setidaknya ada sekitar lima pengawal di dalam ruangan dan dua lain mau menjaga di depan pint, dan pastinya tidak lupa satu manusia menyebalkan siapa lagi kalau bukan Jerry.

"Dimana barangnya" tanya Ara tanpa basa basi.

"Santay baby jangan buru buru duduklah temani aku makan malam" ucap Jerry dengan tatapan mesumnya. Ara menatap tajam Jerry lalu Ara pun duduk di hadapan Jerry .

"Hei jangan menatap ku seperti itu, aku tau aku tampan, ayi pesanlah makanan yang kau inginkan sayang" ucap Jerry yang membuat Ara merasa jijik mendengar nya.

_

" aku tidak lapar, jadi cepat katakan dimana kau simpan brang itu" ucap Ara singkat karan ia tidak ingin berlama lama berada satu ruangan dengan manusia mesum.

" santay sayang jika kau tidak ingin menemaniku makan setidaknya minumlah dulu satu gelas wine ini aku sudah menyiapkan nya special untukmu" ujar Jerry seraya menuangkan wine di gelasnya dan gelas Ara,

Ara tidak langsung meminum nya krna Ara curiga jika Jerry memasukan sesuatu pada minumannya.

" mengapa hanya dilihat, minumlah atau kau takut aku memasukan sesuatu pada wine ini.?" tanya Jerry saat Ara tidak meminum wine yang ia tuangkan.

"siapa yang tau kalo kau memasukan sesuatu pada wine ini" jawab Ara tersenym sinis.

"baiklah jika kau tidak percaya biar aku buktikan, aku akan meminum winemu" tanpa basa basi Jerry mengambil wine yang ada di hadapan Ara tanpa tersisa.

"bagaimana apa kau masih tidak percaya padaku, jadi minumlah sayang, aku akan memberikan kotak ini padamu" ucap Jerry seraya mengeluarkan kotak itu di atas meja dan menuangkan lagi wine kedalam gelas lain dan memberikan nya kepada Ara.

Ara meliahat kota formula itu dan meneliti dengan seksama 'seperti nya dia belum membuka kotak nya' kata nya dalam hati, Ara yang melihat tidak ada yang terjadi pada Jerry setelah meminum wine itu ia pun percaya bahwa dia tidak memasukan apapun pada wine tersebut, tanpa basa basi ara pun meminum wine itu, karna ia ingin segera pergi.

"sudah maka sekarang kembalikan kotak itu padaku,'' ujar ara setelah ia menghabiskan wine itu.

"baiklah" ucap jerry seraya berdiri menghampiri Ara dan membawa kota itu, saat sampai di smping ara ia meletakan nya di atas meja di depan ara.

Deg

tubuh ara merasa sedikit tidak nyaman 'sial si brengsek ini bermain main denganku, ada yang tidak beres dengan wine itu, tp kenapa dia baik baik saja?' batin Ara heran sesaat dia langsung mengalihkan pandangan nya 'Gelas nya, sial si brengsek itu melumuri gelas wine dengan obat perangsang aku harus cepat' ucap nya dalam hati, ara masih mempertahankan ketenangan nya lalu ia pun berdiri dari tempat duduk nya.

Jerry tersenyum licik saat meliat ara, dia mencegah ara agar tidak langsung pergi, karena dia yakin obat itu akan segera bereaksi, jerry juga menyuruh para pengawal nya untuk menunggu di luar kamar.

" jangan terburu buru pergi sayang, aku masih merindukanmu" ucap Jerry yang mendekat ke arah Ara, namun sebelum Jerry berhasil memeluknya dengan cepat Ara menendang masa depan Jerry.

'crack'

"Aaaaarrgggghhh" teriak Jerry saat bagian bawah nya terkena ujung high heels Ara. mendengar teriakn dari dalam kamar para bodygard Jerry pun segera masuk.

" Ada apa bos" ujar salah satu bodygard itu dan membatu jerry berdiri,

Ara yang lihat Mereka lengah langsung berusaha melarikan diri membawa kotak itu.

" Apa yang kalian lakukan cepat kejar wanita itu dan bawa dia kehadapan ku" teriak Jerry pada anak buahnya.

" Ba...baik bos" anak buah jerry pun berlari mengejar Ara dan berhasil menangkap Ara, Ara yang masih memiliki kesadarannya ia melawan beberapa pengawal dengan cepat dia melakukan tendangan memutar dan meluncurkan jarum dari jam tangan nya, dalam hitungan detik anak buah jerry terkapar tak bertenaga.

Saat ara ingin menghubungi Lea dia lupa mebawa tas nya yang masih tertinggal di kamar jerry, 'aaiiisshh sial mengapa aku ceroboh, aku tidak mungkin kuat trun kebawah , aku harus berendam untuk menetralkan obat nya' ujar ara dalam hati, saat Ara berjalan samar ia mendengar beberapa anak buah jerry yg lain mendekat.

Ara pun langsung berlari terhuyung memeriksa satu persatu kamar disana dia berharap keberuntunagn masih berpihak kepada nya dan....

'ceklek'

Suara pintu terbuka, Salah satu pintu kamar itu yang tidak di kunci, ara langsung masuk kedalam kamar itu.

"kemana wanita itu pergi aku yakin tadi dia berlari kesini" kata salah satu anak buah jerry yang tadi mengejar Ara.

"ayo cepat berpencar cari dan dapatkan wanita itu" kata anak buah jerry.

"siapa kau, apa yang kau lakukan di kamarku" suara seorang pria yang terdengar dingin di telinga Ara.

Ara yang masih menunduk terengah karna pengaruh obat dan kesadarannya semakin menurun .

" tuan to...tolong sa...saya, tolong pinjam kan kamar mandi anda untuk saya" ujar Ara yang berusaha mempertahankan kesadaran nya dan mengangkat kepalanya, dan betapa kaget nya saat mata nya bertemu dengan mata pria itu

"KAMU...'' ucap Ara dan Zico bersamaan

_

_

_

Jang lupa beri saran untuk author di kolom komentar ya readers, semoga kalian suaka dengan cerita nya,

dukung terus author agar tetap semangat berkarya 💜