Bara tersenyum menanggapi pertanyaan Via. Adik tirinya itu adalah adik yang cukup meresahkan selama setahun ini. Meski begitu, Bara cukup senang karena Via adalah adik yang sangat perhatian. Via selalu peduli dengan keadaannya.
"Kamu bakalan kangen sama aku ya kan?" goda Bara.
Via mendengus. "Kamu terlalu pede. Aku tuh cuman nanya doang. Kenapa kamu harus balik ke Indonesia kalau kamu betah tinggal di sini?"
Bara menekan bahu adik tirinya itu. "Aku mau ngelakuin hal yang gak pernah aku lakuin sebelumnya, daripada nanti aku menyesal. Mulai sekarang, aku cuman mau ngelakuin hal-hal yang pengen aku lakuin."
Via mengangguk perlahan. "Jadi, selama ini kamu terpaksa ikut ke Taiwan?"
"Bisa dibilang begitu." Bara mengangkat alisnya. "Aku pengen ngejar apa yang seharusnya menjadi kebahagiaan aku."
"Nah kan. Bener kan. Selama ini kamu gak bahagia. Aku sering kali nyindir kamu, nanya ke kamu, tapi kamu malah diem aja. Aku pikir, kamu udah gak mau ngomong lagi sama aku."