Pradita memutuskan untuk mandi dulu agar badannya bersih dan wangi. Setelah itu ia mengenakan pakaian yang sudah ia pilih tadi. Ia tergoda untuk mengenakan rok pemberian ibunya. Tampaknya rok itu harganya mahal, tapi Pradita tidak nyaman menggunakannya.
Daripada ia mati gaya membenahi roknya terus menerus, lebih baik ia mengenakan celana jeans saja. Tak lupa, Pradita mengenakan choker hitamnya sebagai pemanis.
Lalu ia membuka laci dan mengeluarkan peralatan make up peninggalana ibunya. Pradita mengulaskan pelembab, bedak tabur, dan kemudian memulaskan lip gloss yang ia beli di warung. Lip gloss itu berwarna merah muda tipis, jadi tidak terlalu kentara di bibirnya.
Setelah itu, Pradita menata rambutnya menjadi ikat kuda. Sepertinya ia sudah siap untuk berangkat. Pradita duduk di ruang tamu sambil menunggu Bara datang menjemputnya. Tas selempang sudah siap di pangkuan. Begitu Bara datang, ia akan segera berangkat.