"Tolong jemput aku di bandara dong," kata Trian di telepon. "Aku baru pulang dari Amerika. Kepala aku agak pusing."
Bara mengangkat alisnya. Apa ia tidak salah dengar? Seenaknya saja Trian menyuruhnya untuk menjemput ke bandara. Memangnya Bara ini supirnya?
"Pulang aja sendiri," kata Bara cuek.
"Ih, Bara. Kamu kok gitu sih? Kepala aku beneran pusing. Aku jetlag nih."
"Ya, minum obat aja. Udah ya. Aku tutup teleponnya." Bara hendak menutup teleponnya, tapi kemudian berhenti ketika mendengar Trian menjerit.
"Bara! Kamu jahat banget sih?! Aku beneran sakit kepala, udah pengen muntah banget." Lalu ia mendengar suara berisik dan langkah kaki cepat. Sepertinya Trian sedang berlari. Lalu ia muntah sungguhan.
Bara bisa membedakan, mana yang muntah asli dan muntah bohongan. Sepertinya ini sungguhan.
"Kamu gak apa-apa, Tri?" tanya Bara yang terdengar agak khawatir. Ia tidak bermaksud terdengar secemas itu sebenarnya.