Senyum lebar merekah di bibir Tia. "Gua bakalan selalu nunggu hari itu terjadi."
Bara terkekeh lagi. "Saat ini, kita temenan aja ya, Tia. Is it okay?"
"Okay." Tia mengangguk sambil tersenyum.
"Ya udah. Gua beneran cabut sekarang ya. Bye, Tia."
"Bye, Bara."
Tia mengantarkan Bara menuju ke depan pintu. Saat pintunya terbuka, Ken sudah berdiri di depan sana. Ia tampak terkejut melihat Bara.
"Hai, Ken," sapa Bara.
Ken adalah pria bertubuh tinggi, sama seperti Bara. Wajahnya oriental dengan kulit yang putih bersih dan mata yang sipit. Ia mengenakan kacamata berbentuk oval yang pas di wajahnya.
"Dari tadi lu di sini, Bar?" tanya Ken yang sambil melihat ke arah Bara dan Tia secara bergantian. Ia membelalak saat melihat Tia yang hanya berbalut daster tipis tanpa bra yang melindungi dadanya.
"Iya." Bara mengangguk. "Gua nemenin si Tia tadi. Uhm, gua mau cabut sekarang. Lu berdua beresin deh urusan kalian. Oke? Bye."