Taehyung bangun di tengah malam dan mulai membuka buku pelajaran
Taehyung pov
"Tidak aku tidak boleh merendahkan nilai hanya karena ayah tidak peduli pasti tadi ayah sedang kelelahan dan aku mengangunya"
Taehyung mulai belajar sampai pagi
Ia memang terkenal di sekolah dengan ketekunan dan obsesinya dengan belajar karena itulah ia selalu dikirim sebagai utusan sekolah untuk olimpiade tertentu
Saat hari mulai pagi taehyung bersiap siap ke sekolah yang dimulai pada jam 8 di korea tetapi dia sudah datang jam 7 karena pada saat itu kelas sangat tenang dan ia bisa lanjut belajar
Hyungwon pov
Aku akan berlagak tidak terjadi apa apa saja tadi malam maka ia akan lebih tenang
"Taehyungaa kau akan pergi jam segini?"
"Iya"
"Kau tidak sarapan dulu bibi sudah menyiapkan sarapan pagi, tadi malam kau juga belum makan"
"Baiklah"
Taehyung duduk di meja makan dan tidak melihat ayahnya disana lalu bertanya pada hyungwon
"Ayah dimana ?"
"Direktur pergi tadi malam dan belum kembali mungkin ia sudah di kantor"
"Hmm..."
Taehyung sudah terbiasa dengan ayahnya yang pergi pada malam hari ia tau apa yang dilakukan ayah nya dia pergi melakukan "sesuatu"tapi ia tidak bisa berbuat apa apa tentang itu . ia mengigit roti nya sedikt lalu pergi ke sekolah
Tiba di sekolah taehyung mulai membuka buku dan mempelajarinya lalu lewat wali kelas taehyung park soejun dan menyapa nya
"Wah taehyung siswa jenius kita kamu sudah datang sepagi ini kamu mengalahkan bapak ya hahaha"
"Iya pak"
Jawab taehyung singkat, wali kelasnya memang sudah tau kalau taehyung tidak terlalu suka bersosialisasi dan tertutup ia menjadi agak khawatir dengan keadaan taehyung yang terlalu terobsesi dengan pelajaran
"Taehyung apakah kau tidak tidur tadi malam kau terlihat sangat kelelahan"
"Tadi malam aku sedikit belajar pak"
"Jangan terlalu memaksakan dirimu ya pikirkan kesehatanlah yang utama"
"Ya pak"
"Yasudah bapak pergi dulu ya"
Wali kelas taehyung memang salah satu guru yang dikenal sangat peduli dengan keadaan mental siswanya karena dia guru bk di sekolah ini
Berselang waktu taehyung melanjutkan kegiatannya dan kelas pun dimulai. Kelas taehyung berlangsung sampai jam 3 sore dilanjutkan dengan akademi lalu tutor pribadi taehyung yang biaya nya sangat mahal selesai pada jam 9 malam dan ia menghabiskan waktu di ruang belajar sampai jam 12 malam.
Bagaimana itu semua tidak membuat lelah tapi ia melakukannya agar ayah tidak malu dengan keberadaannya kadang kegiatan itu sering membuat taehyung mimisan.
Jam sudah menunjukan pukul 00.30 dia belum juga keluar dari ruang belajar sehingga membuat hyungwon mulai khawatir
Hyungwon pov
Sudah jam berapa ini apakah taehyung tidak lelah bisa bisa ia mimisan lagi aku harus mengeceknya kedalam
"Taehyung apakah aku bisa masuk?"
Tetapi tidak ada balasan sedikitpun
Hyungwon pun mulai merasa ada yang tidak beres ,lalu masuk dan kiranya benar taehyung mimisan dan sedang menutup hidung dengan tangan nya bergelimang darah juga mengenai seragam yang dipakainya buku buku yang berserakan dibawahnya pun terkena oleh titikan darah dari hidung taehyung.
hyungwon pun sangat terkejut dengan pemandangan mengerikan yang dilihatnya ini dan langsung memegangi kepala taehyung agar agak mendongak keatas dengan memegangi dagunya lalu memaggil bibi agar membantunya
"Taehyung kenapa tidak kau katakan kepadaku!!"
Bentak hyungwon dengan nada yang tinggi
"Maaf..."
"jika rasanya kau sudah lelah berhenti saja jangan terlalu memaksakan dirimu ,oke" sambung bibi
"Ini bukan lah masalah pribadi mu jadi beritahu saja aku kalau hal yang sperti ini terjadi"
Hyungwon melihat mata taehyung terlihat sangat lelah dan ia tidak melanjutkan kata katanya lagi
Taehyung memang sering mimisan untuk mendapatkan peringkat itu wajar tidak ada yang instan semua pasti memerlukan usaha tapi kali ini darah yang keluar sangat banyak sehingga seragam taehyung berserakan darah ia tahu kalau taehyung sedang berusaha tapi ini rasanya sangat berlebihan
Taehyung hanya diam dan tidak menjawab saat dia di omeli oleh hyungwon dan bibi yang sudah seperti ibu dan ayah nya ini dia memang merasa lelah tapi dia tidak berpikir akan berakhir mimisan seperti ini lagi