Teks Cerita Sejarah: Pengertian, Struktur, Nilai, Kaidah, Dsb.

Batax_Youtube
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 8.7k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Sejarah

Teks sejarah adalah tulisan yang berisi cerita, kejadian atau peristiwa yang benar-benar pernah terjadi atau berlangsung di masa lalu. Bedanya sangat jelas bahwa teks sejarah bukanlah cerita imajinasi, namun dapat disampaikan melalui gaya penulisan prosa non fiksi atau tetap dikisahkan melalui gaya penulisan sastra.

Tentunya, khusus untuk teks yang satu ini kita harus benar-benar memahami apa yang dimaksud dengan sejarah terlebih dahulu. Berikut adalah penjelasannya.

Secara etimologis sejarah berasal dari kata "syajaratun" (dibaca: syajarah) dalam bahasa Arab yang artinya adalah pohon kayu. Makna pohon yang dimaksud adalah mengacu pada menggambarkan pohon tumbuh dari tanah ke atas, bercabang, menumbuhkan dahan, daun, hingga bunga dan bahkan buahnya. Kata sejarah tersimpan makna pertumbuhan atau kejadian (Yamin, 1958, hlm.4).

Perlu diulangi kembali bahwa meskipun kisah dalam novel sejarah adalah cerita imajinasi, latarnya kaya akan sejarah nyata yang pernah terjadi. Misalnya bagaimana Pramoedya Ananta Toer menulis novel sejarah "Bumi Manusia". Apa saja latar sejarah yang termuat dalam novel tersebut? Contohnya: Dulu Indonesia adalah Hindia Belanda dan pemerintahan tersebut benar-benar pernah ada di masa lalu.

Dalam novel tersebut juga termuat kisah kekejamaan kolonialisme Belanda. Dceritakan pula mengenai pelanggaran hak asasi manusia, ketidakadilan pengadilan terhadap pribumi, nilai adat istiadat Indonesia, dsb. Meskipun bukan rekaman fakta, namun berbagai kisah tersebut dapat ditelusuri kebenarannya melalui sejarah.

1)Dituntut untuk menyajikan hal-hal faktual yang benar-benar ada dan pernah terjad.

Bebas untuk menggambarkan sesuatu yang tidak pernah ada.

2)Sejarawan wajib untuk menyampaikan sesuatu sebagaimana adanya, sesuai dengan realita, tidak boleh direka atau ditambah-tambahkan.

Novelis bebas sepenuhnya dalam menciptakan sesuai dengan imajinasinya mengenai apa, kapan, siapa, dan dimananya, namun tetap memiliki keterkaitan dengan situasi atau tokoh sejarah.

3)Hubungan antar fakta satu dengan yang lainnya perlu direkonstruksi, setidaknya melibatkan topografis atau kronologinya.

Imajinasi dan kemampuan mencipta pengaranglah yang mewujudkan cerita sebagai suatu koherensi yang memiliki hubungan dengan situasi sejarah.

4)Sejarawan harus bisa membuktikan bahwa yang dibawakan pada masa kini dapat dilacak eksistensinya di masa lalu.

Tidak terikat pada fakta sejarah sepenuhnya, terutama bagi mengenai apa, siapa, kapan dan di mana, tidak butuh bukti atau saksi seperti teks sejarah.

5)Sejarawan terikat pada fakta mengenai apa, siapa, kapan, dan di mana

Pelaku-pelaku, hubungan antarpelaku, kondisi, situasi hidup, dan keadaan masyarakat secara universal harus sesuai dengan kenyataan yang terjadi.

Pelaku atau tokoh, hubungan, situasi, dan kondisi masyarakat dapat berasal dari imajinasi yang hanya memiliki relevansi dengan sejarah.

Tentukan tema. Sejarah apa yang akan digunakan sebaga latar dan penyokong utama dari teks cerita sejarah?

Buat kerangka sejarah terlebih dahulu dan dapat disusun dengan secara: a) kronologis, b) sebab akibat, c) tindakan tokoh, d) urutan tempat, e) rentetan peristiwa

Cari literatur, sumber sejarah, buku, dan media yang relevan lainnya untuk mengumpulkan fakta-fakta sejarah.

Kembangkan menjadi teks sejarah dahulu jika diperlukan, kemudian tuangkan sejarah tersebut dalam cerita sejarah yang diinginkan sesuai dengan imajinasi.

Cermati kembali teks cerita sejarah yang disusun, baik itu struktur , isi ataupun kaidah kebahasaanya.

(ciloxalexander)