Chereads / Clara Adinda / Chapter 2 - Clara Adinda

Chapter 2 - Clara Adinda

"Ra ayo bangun, udah hampir jam 6 pagi. Kamu tuh kebiasaan yah, setiap habis solat pasti tidur! "

Ucap wanita paruh baya itu dibelakang pintu. Yap, beliau adalah ibunda dari clara.

"Iya bun, ini mau mandi kok" ucap clara dengan suara khas bangun tidur.

Clara bergegas mengambil handuk, dan langsung melakukan ritual mandi seperti biasa. Setelah selesai, clara langsung turun kebawah dan menghampiri meja makan. Dimeja makan sudah ada ayah dan ibunda clara yang sudah menunggu clara.

"Kamu tuh kebiasaan yah, habis solat bukannya mandi malah tidur lagi" Ucap ibunda clara sambil mengoleskan coklat pada roti.

"Iya bun iya maaf" ucap clara.

"Udah dong, masih pagi ribut terus. Pusing ayah"

Clara dan ibunda langsung diam setelah ayah clara angkat bicara. Hanya ada suara sendok dan piring. Hening tidak ada obrolan apapun.

"Udah siap? " tanya ayah clara pada clara.

"Udah ko yah. Ayo berangkat" ucap clara sambil berdiri dan merapihkan baju nya. Tidak lupa juga, sebelum berangkat clara salim kepada ibunda.

Hari ini adalah hari pertama clara sekolah. Yap, hari pertama clara duduk dibangku sekolah menengah atas. Sekolah yang berbeda, dan juga suasana yang berbeda. Mengapa suasana berbeda? Karena disini clara terpisah dari 8 orang teman semasa smp nya. Clara terpisah dari temannya karena memang kemauan orang tua clara.

Diperjalanan ayah clara berpesan kepada clara, disekolah yang baru, clara tidak boleh memasang wajah masam. Shit! Wajah clara memang seperti ini. Memang susah mempunyai wajah seperti ini.

"Nanti, kamu harus murah senyum. Gaboleh cemberut terus. Dengar ayah? "

"Iya yah. Yakali orang ngajak senyum aku nya jutek"

Ayah clara hanya membalasnya dengan senyum.

Setelah sampai disekolah, clara berpamitan kepada sang ayah dan menuruni mobil.  Clara memasuki sekolah baru nya itu. Asing memang, tidak ada orang yang clara kenal. "Yallah cobaan macam apa ini? Kenapa aku harus sekolah disini? " batin clara.

Clara berjalan menyusuri koridor. Sudah ramai orang disana. Clara bingung kepada siapa ia harus bertanya? Disini ia tidak mengenal satu orang pun. Asing bagi clara yang sangat sulit beradaptasi dengan lingkungan baru. Sepanjang koridor clara berjalan, akhirnya ia memutuskan untuk bertanya pada pihak OSIS.

"Permisi kak, mau tanya. Ruang untuk peserta didik baru dimana yah? " ucap clara setengah grogi karena pengurus osis yang ia tanya ini cowo yang pasti tampan.

"Oh ayo, mari dek kaka antar" ucap pengurus osis tersebut.  Clara mengikuti nya dari belakang.

"Ini dek, silahkan masuk dan tunggu yah. Sebentar lagi juga acara penerimaan siswa baru nya dimulai ko" ucap pengurus osis tersebut dengan senyum dan ramah.

"Oh iya kak.  Makasih" ucap clara dengan senyum. Pengurus osis itu pergi meninggalkan clara. Clara langsung masuk dan mencari tempat duduk yang kosong.

Clara duduk, ia merhatikan orang yang ada disekitarnya. Ini benar-benar asing, tidak ada orang yang clara kenal. Saat clara sedang asik memperhatikan orang disekitarnya, ada yang menepuk bahu clara, clara kaget dan langsung melihat siapa yang menepuk bahu nya. Seorang perempuan yang mempunyai lesung pipi, ia tersenyum kepada clara dan mengajak clara bersalaman

"Hai. Kenalin, aku salsa. Kamu bisa panggil aku caca." dengan lesung pipi gadis tersebut tersenyum.

Clara menjabat tangan gadis tersebut dan memperkenalkan dirinya

"Aku clara, biasa dipanggil rara". Clara tersenyum, gadis tersebut membalas senyum clara.

Gadis tersebut duduk disamping clara. Hening tidak ada obrolan apapun, yang terdengar hanya suara riuh seluruh siswa yang sibuk mengobrol, berteriak, bercanda dan masih banyak lagi. Salsa membuka obrolan dan mengajak clara bicara.

"Kamu disini sendiri aja yah?"

Clara yang merasa diri nya diajak bicara itu menengok dan langsung meng "iya-kan" obrolan salsa

"Wah sama kaya aku dong.  Kamu mau temanan sama aku? Aku juga disini sendiri gaada temen.  Aku pindahan dari jakarta." ucap salsa antusias. 'Duh nih anak kayaknya cerewet deh. Banyak omong juga' batin clara.

"Ehmm iyah, aku disini sendiri" ucap clara dengan senyum canggung.

"Wah kalo gitu kamu sama aku sekarang berteman yah!" ucapnya antusias. Obrolan mereka terpotong karena acara sudah dimulai.

Setelah selesai acara pembukaan dan lain sebagainya, pihak osis mengumumkan untuk dibagi kelas sementara. Hanya sampai acara ini selesai. Clara dan salsa secara kebetulan satu kelas. Disatu sisi, clara merasa bersyukur karena ia mempunyai teman, sisi lainnya clara merasa risih dengan salsa yang dari tadi tiada henti berbicara.

Acara demi acara telah clara lewati. Sekarang adalah akhir dari acara inti. Setelah selesai penutupan acara, pihak guru dari sekolah baru clara mengumumkan pembagian kelas. Clara mendengarkan dengan serius. Saat nama clara disebut, clara langsung berdiri dan baris bersama nama-nama yang telah disebutkan. Entah takdir atau bukan, clara disatukan lagi dengan salsa. Jadi, secara otomatis clara dan salsa satu kelas, yaitu dikelas 10 Ipa 3.

Setelah selesai mengumumkan pembagian kelas, semua siswa baru pulang kerumah masing-masing. Saat salsa berjalan menuju halte, salsa menghampiri dengan sepedah motornya.

"Ra kamu pulang naik angkot? Rumah kamu emang dimana? Mau bareng sama aku? Biar aku antar yu" ajak salsa.

"Iyah ca, rumahku di komplek Mutiara Garden, jauh ca. Gapapa aku naik angkot aja" ucap clara.

"Loh? Ko sama? Yaudah ayo bareng aja ra. Lagian jam segini tuh susah angkot" ucap salsa

"Iya deh boleh" ucap clara dengan sedikit malu. Karena clara baru mengenal salsa, jadi agak sedikit canggung.

Sepanjang perjalanan hening tidak ada obrolan antara clara dan salsa. Saat memasuki komplek, salsa membuka obrolan.

"Ra,rumah kamu diblok mana? " tanya salsa.

"Diblok B ca. Aku turun disini aja gapapa. Nanti kamu kejauhan muternya" balas clara.

"Santai aja ra, rumahku gajauh dari rumah kamu ko" balas salsa.

"Iya deh. Nanti dirumah yang warna abu-abu berhenti ya ca" ucap clara sambil menunjuk rumah yang dimaksud. Salsa berhenti tepat didepan rumah yang dimaksud oleh clara.

"Disini ra? Jadi ini rumah kamu yahh? " tanya salsa.

"Iyah ca.  Kamu mau mampir dulu? " tanya clara.

"Ngga deh ca. Nanti lagi aja udah sore juga.  Oh iya aku boleh minta nomor whatsapp kamu? "

"Ehm iya boleh ko"

Clara menuliskan nomornya dihp salsa. Setelah selesai salsa berpamitan untuk pulang karena hari sudah hampir magrib.

Salsa masuk kedalam rumah, dan disambut oleh sang bunda.

"Loh pulang sama siapa? Ko gaminta dijemput? " tanya ibunda clara.

"Pulang bareng salsa bun. Temen baru. Dia rumahnya satu komplek loh bun"

"Oh ya? Dimana rumah dia? " tanya bunda clara.

"Kurang tau deh, aku ga tanya. Yaudah bun, aku kekamar dulu yah, mau ganti baju. Gerah"

"Iya"

Clara bergegas masuk ke kamar dan langsung melakukan ritual mandinya.