Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

I Hate You, Uncle!

🇮🇩Leonidas_Lee
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3k
Views
Synopsis
Hati Anastasia Veriskhova masih sama seperti dulu. Masih mencintai Andrei yang telah meninggalkannya pergi begitu saja, selama bertahun-tahun. Masih merindukan pria itu yang telah membuangnya, seperti sampah. Masih berharap ... mereka akan berakhir bahagia, seperti kisah-kisah cerita romansa yang dipenuhi gairah. Namun, segalanya tak seindah dongeng. Ternyata pria itu telah memiliki seorang puteri dan pastinya  ada sosok seorang Isteri. Ditambah lagi, pria itu menatap Anastasia dengan sorot mata sedingin es dan seolah-olah tak menginginkan kehadirannya! "Kenapa kau menjauhi dan membenciku? Apa aku kurang cantik, Uncle?" Anastasia merenggut kasar pakaian Andrei sampai kisut. Sementara Andrei—pria itu memalingkan wajahnya. Menahan diri untuk memeluk Anna nya yang terkasih.

Table of contents

VIEW MORE

Chapter 1 - Prologue 01. HIM

LOS ANGELES

11.20 p.m

_____________

Kamar hotel president suite berpenerangan temaram keoranyean, membuat gairah semakin menggelegak panas di antara sepasang manusia yang tengah bermesraan di atas ranjang. 

Terlihat saling berhadapan, wanita berambut pirang dengan tubuh polos, tengah duduk di atas pangkuan dan mengapit pinggang pria itu.

Dia mendesah, saat pria itu membelai kaki jenjangnya, menciumi lehernya, hingga sekujur tubuh wanita itu meremang.

"Say my name, ..."  Andrei berbisik serak.

Bayang-bayang gadis lain pun selalu saja memenuhi hati dan pikirannya. Dia sungguh tak kuasa melupakannya.

"Anna...,"

Yeah ... satu nama itu.

Hanya satu nama seorang gadis yang takkan pernah sanggup ia lupakan, Anastasia Verishkova.

Namun, satu nama itu juga sangat dibenci oleh sosok wanita yang kini secepatnya meloncat turun dari atas pangkuan, dengan napas memburu dan hati yang memanas dilahap api kecemburuan!

Wajah sensual bersemu merah bergairah itu, dalam sekejap menjadi dipenuhi amarah, seraya menatap pria itu dengan nanar. 

Perasaan sedih dan kecewa bercampur menjadi satu. Tetapi ia tak mungkin mengutarakan isi hatinya.

Haha! ia mengira dapat bertahan di samping pria yang dicintainya. Namun, percuma saja!Pria ini hanya menganggapnya sebatas partner sex semata.

Mengingat hal itu, ia mendecih kesal.

"Kau selalu saja menyebut namanya!"

"Anna, Anna dan selalu Anna!"

"Siapa sebenarnya wanita itu?!"

"Kenapa setiap kali, aku harus mengenakan rambut palsu bodoh dan contact lens biru memuakkan ini?!" tukasnya dengan suara yang gemetar, lalu merenggut rambut palsu dan melemparnya tepat ke wajah Andrei. 

"Kau tidak berhak bertanya." Andrei berujar dingin dan mulai tak sabar menghadapi wanita ini.

Lantas, ia tersenyum sinis. Melangkah perlahan menghampiri wanita itu, dengan sepasang mata biru kelamnya yang berkilat tajam dan memutus jarak antara mereka.

"Kau tidak bisa memperlakukan 'ku seperti ini!  Kau tidak boleh meneriakkan nama wanita lain jika sedang meniduriku! Aku mencintaimu!" rintihnya sembari terisak dan memukuli dada kokoh itu sekuat tenaga. 

Kenyataan bahwa ia tak dicintai, sangat melukainya. Tetapi, ia menampik jika dirinya sendiri pun ikut andil melakukan kesalahan.

Kesalahan terbesar pertamanya ialah, menandatangani lembar kesepakatan tanpa memedulikan isinya.

Kesalahan keduanya adalah, ia telah melibatkan perasaan kedalam hubungan yang hanya sebatas ketertarikan fisik belaka.

"Kau tak berhak mengaturku dan singkirkan perasaan konyol dalam hatimu, karena kau bukan orang terpenting dalam hidupku. Mengerti, Cla?"

Andrei mencengkeram rahang wanita itu dan mendongakkannya ke atas. Dengan terpaksa, wanita itu menganggukkan kepala, sembari memalingkan wajahnya ke arah lain. 

"Kita berakhir disini!" geram Andrei, seraya melepas cengkeraman tangannya dengan kssar. 

Makin terisak-isak, wanita itu memunguti dan mengenakan pakaian yang berhamburan di lantai dengan hati hancur lebur, lalu melangkah pergi sambil memaki-maki.

"Berengsek!" teriaknya kesal, menghempaskan pintu kamar hotel. Hingga bedebumnya menggema ke penjuru kamar. Dia berjanji, akan membalas perbuatan Andrei padanya berkali-kali lipat!

Namun, Andrei tak mengejarnya. Dia lebih memilih membiarkannya pergi, sambil tertawa hambar. Karena satu-satunya yang ia inginkan hanyalah Anna. Hanya gadis itu. 

Seorang gadis yang terpaut usia 12 tahun lebih muda darinya dan yang telah ia tinggal pergi begitu saja selama bertahun-tahun. 

Gadis itu pasti teramat membencinya.

Tidak apa-apa. 

Dia akan meraihnya kembali. Bagaimana pun caranya.

Meski harus mengunakan cara paling licik sekalipun.