"Kenapa itu ada ribut-ribut di luar sana?" tanya Hiyoshi keheranan. Ia membenarkan selimut Leony yang sedikit tersibak.
"Itu seperti suara Miuri," sahut Ying. Nada bicara Ying terdengar gundah. "Kenapa ia berteriak seperti itu? jangan-jangan...."
Leony langsung bangkit dari kasurnya. Tak mempedulikan kondisi tubuhnya yang tidak ada pulihnya sama sekali itu. Bahkan ketika turun dari kasur saja, Leony hampir terjatuh kalau bukan Hiyoshi yang menyangga tubuhnya.
"Aku ingin bertemu dengan Abare," pinta Leony. Ia mulai dirundung cemas.
"Tapi Nak, kamu masih belum pulih. Kau tetap di sini saja ya, biar Otou-San yang menanyakan kabar Abare ke sana," tawar Hiyoshi. Bagaimana pun juga, Leony masih belum boleh berjalan sembarangan, bahkan untuk berdiri saja ia tak bisa apalagi berjalan.