Chereads / follow you heart / Chapter 3 - chapter 2

Chapter 3 - chapter 2

Dosen baru pun memasuki ruangan dan langsung melihat ke arah Nisa yang yang sedang sibuk menulis sesuatu ntah apa itu

Tubuh yang jangkung dan kulit putih, berpakain rapi, dan wajah nya yang Masi terlihat sangat muda, hampir sebaya dengan wajah anak muda pada umumnya yang masi sangatlah terbilang muda

"Oke saya mulai, perkenal kan nama saya, Miftahul Huda sebagai penggantinya pak Diman, sekarang beliau sudah pensiun,dan beliau adalah seseorang yang paling saya kenal orang yang paling akrab dengan saya,dan orang yang paling penting dan berjasa dalam hidup saya, dan perlu di ketahui pak Diman adalah ayah kandung saya,

Dan usia saya sekarang menginjak 23 tahun, ya memang umur saya Masi terbilang muda, saya lulusan dari universitas di Amerika serikat, dan sekarang saya mencoba untuk bisa mengantikan ayah saya yang sudah pensiun, sudah jelas?" Ucap nya panjang lebar

Nisa kaget mendengar suara itu, seperti nya dia mengenali suara itu, tapi dimana Ya?

Nisa tidak menanggapi nya berlama lama dia hanya cuek dan diam saja

Tidak dengan wanita wanita yang ada di dalam ruang kelas ini

Kini mahasiswi di ruangan semua histeris melihat ketampanan yang dimiliki pak Miftahul itu, dan mereka saling berbisik bisik mengenai pak Miftahul itu

"Oke kita mulai kelas hari ini, kumpulkan semua tugas dari pak Diman sekarang, ke depan meja saya, kecuali kamu yang memakai baju abu abu" tunjuknya ke Nisa dengan tersenyum

"Kok saya pak, kenapa gak yang lain,?" Tanya Nisa,

Miftahul tidak menjawab pertanyaan Nisa dia hanya diam dan tersenyum miring sambil menyusun rapi tugas yang di berikan

"Semua sudah mengumpulkannya?" Tanya Miftahul

Semua menjawab sudah, kecuali Nisa yang hanya diam sambil menahan kekesalannya kepada Miftahul

Kelas di mulai seperti biasa , Sampai kelas selesai

"Oke teman teman sampai di sini kelas kita saya harap kamu semua, suka dengan sistem pembelajaran saya, sekian saya akhiri, see you again, dan kamu saya tunggu di ruangan saya" ucapnya sambil melihat ke arah Nisa  setelah itu pergi meninggalkan kelas

"Nis Lo beruntung deh kayaknya" ujar salah satu teman sekuliah nya di kelas yang terkenal sangat humor itu

Nisa hanya diam dan sedikit tersenyum melihat perkataan teman nya itu,lalu meninggalkan kelas menuju ruangan Miftahul

Sebenarnya dia takut harus berjumpa dengan dosen ini, seumur umur Nisa kuliah di sini, belum pernah dosen laki2 yang menyuruh nya untuk datang keruangan

Dan kini, Nisa sudah berada di depan ruangan para para dosen, lalu dengan perlahan dia melangkah menuju ruangan  Miftahul Huda

Ya Allah bagaimana ini?, Hamba takut ya Alla, ya Allah semoga tidak terjadi apa apa, karna dia adalah dosen hamba harus bisa melaksanakan perintah nya, bukan nya hamba takut selain dirinya ya Robb, hanya saja ini adalah tugas terpenting yang slalu hamba kerja pagi hingga larut malam, semoga hamba bisa ya Allah

Bismillahirrahmanirrahim...

Ucap Nisa dalam hati yang kini jantung nya berdesir dan ketakutan lalu berjalan normal seperti biasa, saat mengetuk pintu Miftahul Nisa kembali gugup dan takut

Bismillah ya Allah

Karna dia tau dosen nya ini non muslim jadi dia tidak mengucapkan salam

Tok...tok...

"Permisi pak, saya Nisa, mm..mmm.. mau memberikan tugas yang bapak suruh tadi" ucap nya terbata bata dan menelan Saliva

Tak lama kemudian, Miftahul membuka pintu dan mempersilakan bisa untuk masuk,

"Silakan masuk" bujuknya dan tersenyum ramah pada Nisa

"Emmmm tidak usah pak, saya di sini mau memberikan tugas saya, ini pak tugas saya" ucap Nisa sambil menebarikan tugas yang ada di genggaman nya

"Saya ada mau berbicara penting sama kamu, boleh?" Tanya nya kembali

"Maaf pak saya harus pergi" ucap Nisa terburu buru sambil menunduk kan kepalanya

Miftahul hanya mengepalkan kedua tanganya dan ingin menahan Nisa untuk tidak pergi darinya

"Nisa, kamu takut sama saya?" Tanya nya lagi

Kini Nisa berhenti melangkah, dan menjawabnya

"Saya bukan takut, cuma saya ga mau menimbulkan fitnah pak" lalu berjalan lagi

Kini Miftahul menyusul Nisa dan menahan nisa

Dengan menggenggam pergelangan tangan Nisa

Sontak Nisa terkejut dan menghempaskan tangan Miftah dari tangan nya

Ternyata kamu bercadar, seperti nya kamu adalah wanita yang paling cantik dan yang paling unik di kampus ini, aku salah menilai mu tadi, kamu cantik walaupun aku belum pernah melihat wajah mu sepenuhnya, tapi aku yakin kamu adalah wanita yang ku idam idam kan selama ini

Ucap Miftahul dalam hati nya, dan tersenyum hangat setelah melihat Nisa tadi

Nisa menangis dan tidak menghiraukan pertanyaan yang di tanyakan oleh Miftahul

Dia berlari dengan tergesa-gesa tanpa menghiraukan beberapa pasang mata yang melihat nya yang sedang bersedih, Nisa pergi ke masjid yang ada di universitas itu

Lalu duduk di depan taman masjid itu sambil menangis sejadi jadinya, Nisa menangis bukan seperti anak kecil yang minta permen ya teman teman, dia menangis tanpa banyak suara, menangis sejadi jadinya tanpa suara,

Hanya air mata yang banyak keluar hingga terasa jika cadar nya basah

Nisa mengambil air wudhu, untuk menenangkan pikiran dan hatinya,dan kini Nisa melaksanakan sholat Dzuhur di masjid itu

Ya Allah kenapa?, Kenapa ya Allah?,

Dia lah orang pertama yang berani memegang tangan hamba ya Allah, hamba sedih, jika bukan suami hamba yang pertama kali memegang tangan hamba, maaf kan hamba ya robb, hamba tidak bisa menjaga diri hamba ya robb

Hamba khilaf ya Allah,selama ini hamba menjaga semua nya ya Robbi tapi dia merusak segalanya nya,

Walaupun itu hanya sebatas tangan, tetapi hamba sangat tersakiti ya robb, karna hamba selama ini menjaga Marwah hamba,

Setelah selesai shalat dan berdoa Nisa mengenakan kembali cadar nya, sambil menghapus air matanya yang banjir, dan membasahi pipi sekaligus cadarnya

"Hai nis, kamu kenapa?, Udah sholat?

Bareng yuk aku mau sholat nih" ajak Karin yang tiba tiba nongol seperti hantu saja

"Astaghfirullah, eh Karin, aku kaget tau, aku baru aja selesai sholat, kamu aja yang kelamaan" jawab Nisa dan sedikit cengengesan agar kesedihan nya tidak terlihat

"Tapi kok cadar kamu basah?" Tanya karin penuh selidik sambil memicingkan mata nya

"Eh ini, aku tadi bawa ke tempat uduk jadi jatuh deh, yaudah jadi nya agak basah gini" jawab Nisa berbohong

"Oooooooooooh gitu, yaudah deh aku sholat dulu ya?"

Nisa menjawab nya dengan senyum dan mengangguk saja

Menunggu Karin yang selesai shalat Nisa kembali mengingat kejadian di ruang Miftahul tadi

Tiba tiba saja Karin datang dan mengangetkan Nisa yang tengah duduk bersandar di dinding masjid

Lagi lagi Karin seperti hantu yang nongol begitu saja

"Astaghfirullah Karin!!! Aku kaget tau udah dua kali kamu kagetin aku," ujar Nisa yang kini geram dengan tingkah teman nya yang satu ini

"Maafin aku deh, abisnya kamu melamun sih?, Ya aku kagetin aja"  jawab ketus dan memanyun kan muncung nya kedepan

"Yaudah pulang yuk, kelas kan udah selesai hari ini" ajak Nisa

"Iya Ayuk udah lama nih, kita ga pulang bareng" ajakan Nisa di terima akhirnya mereka berjalan menuju halte untuk menunggu angkot

Segini dulu ya

Assalamualaikum

Jangan lupa vote trus comment yaaaaa

Ig muna.munisa

☝️☝️☝️☝️

Jangan lupa di follow juga