Chereads / I need love / Chapter 3 - 3. hari pertama kerja

Chapter 3 - 3. hari pertama kerja

Sesampainya Rea di perusahaan itu ia segera menemui staf awalnya

"maaf mbak, saya sekretaris baru presdir ini, dimana ruangan saya" tanya Rea.

"ruangan anda ada di sebelah ruangan pak presdir, ada di lantai 30" jawab staf itu

"baik mbak terima kasih saya pergi dulu ya" ucap Rea yang hanya di balas senyuman oleh staf itu.

Rea lalu ke lantai 30 melalui lift. Sesampainya ia dilantai 30 ia segera mencari ruangannya yang bersebelahan dengan ruangan pak presdir. Rea pun menemukan ruangannya ia segera masuk dan melihat ruangan itu. ia lalu duduk di kursi kerjanya. Rea melihat map besar di atas meja kerja nya ia lalu membuka dan membaca baca map itu.

Lalu tiba tiba seorang wanita berpakain rapu datang ke ruangan nya.

"permisi nona anda di panggil tuan alqi untuk ke ruangan nya" ucap wanita itu, ia adalah pekerja di perusahaan itu.

"siapa tuan alqi??" tanya nya pada wanita itu

"apakah anda tidak mengetahui tuan alqi

nona??" wanita itu bertanya balik.

"tidak, saya baru bekerja hari ini" jawab nya tanpa merasa bersalah

"nona tuan alqi adalah presdir perusahaan ini, walaupun anda baru bekerja tapi anda harus tau nona. Presdir perusahaan ini tuan Alqi candra" jawab wanita itu dengan menekan kan kalimat akhir nya.

Rea sangat terkejut ia lupa bahwa ia tidak tau nama presdir perusahaan ini.

"ii iya mbak, maaf sa saya tau kok mbak cuma sa saya lupa aja tadi" ucap Rea terbata bata.

"baik lh nona saya permisi dulu" ucap wanita itu dan hendak berlalu pergi. Rea lalu menahannya untuk pergi.

"maaf mbak siapa tadi nama nya??" tnya Rea tanpa tau malu

"tuan Alqi candra" jawab nya dan langsung berlalu pergi.

Rea lau bergegas menuju ruangan presdir yang ada di sebelah nya.

tok tok tok

ia mengetuk pintu. pintu pun di buka oleh seorang pria berbadan tinggi tegap, terlihat dari mata nya bahwa ia adalah orang yang ramah.

"apakah anda nona Reaqita humaira" tnya pria itu.

"ii iya tuan" jawab Rea gugup. pria itu tersenyum

" perkenalkan nama saya vino, saya adalah asisten pribadi tuan alqi" kata nya memperkenalkan diri

"baik lh tuan alqi sudah menunggu anda" lanjutnya tanpa memberi Rea bicara.

Rea segera masuk ia melihat seorang pria sedang duduk membelakangi nya sehingga ia tidak melihat wajah pria itu. Rea tau bahwa pria itu adalah presdir perusahaan itu.

"maaf tuan saya Reaqita humaira sekretaris baru disini, apakah tuan memanggil saya" tanya nya.

tanpa menjawab sang presdir membalikkan badan nya.

Rea kaget pria yang depan nya adalah pria yang ia temui di jalan kemarin. Begitu juga dengan alqi yg tk kalah kaget nya karena sekretaris barunya adalah wanita yg marah marah waktu di jalan. Sekarang Rea tau bahwa pria yang ia temui di jalan itu adalah Alqi candra presdir di perusahaan X group dan akan menjadi bos nya.

Rea sangat gugup bercampur malu, Rea teringat apa yg ia lakukan waktu di jalan. Ia memarahi pria itu dan mengancam menuntut nya. Ia sangat takut bahwa sang presdir nya akan memecat nya. Rea sudah membayangkan kerjaan ini akan segera pergi dalam hidup nya.

"ohh ternyata sekretaris baru ku adalah gadis yg suka marah marah dan mengancam orang" suara sang presdir tiba tiba yg membuat Rea kaget.

Rea bingung harus jawab apa

"ma maaf tuan, sa saya tidak se sengaja" ucap nya memelas.

"apakah memarahi orang harus disengaja terlebih dahulu" ucap sang presdir.

suara terdengar sangat dingin. Beda yg ia lihat waktu di jalanan itu.

Rea merinding mendengarnya ia bingung harus menjawab apa.

"oh ya kemarin kau mengancam ku kan??" ucap nya terdengar lebih ngeri.

Rea gelagapan muka nya pucat.

belum di jawab oleh Rea alqi bicara lagi

"baik lh karena aku membutuhkan mu maka aku tidak akan memecat mu di hari pertama kerja. Tapi kau harus ingat bahwa ko berutang maaf dari ku. ingat itu" ucap nya

Rea merasa lega bercampur takut.

"te terima kasih tuan" jawab nya gugup

"vino" panggil alqi

" iya tuan" ucap vino mendekat

"suruh dia mengerjakan tugas nya" ucap Alqi

"baik tuan" jawab vino

"mari nona saya tunjukan perkerjaan anda" ucapnya mengajak Rea keluar dari ruangan itu.

Rea mengikut dari belakang sambil mencengkam erat tangan tangan nya. Ia masih sangat gugup.

Sesampainya di luar vino memberi tahu apa yg harus di kerjakan oleh Rea. Rea mendengarkan dgn baik ia tdk mau membuat kesalahan karena bos nya terlihat sangat mengerikan. Ia lalu menuju ke ruangan nya dan mulai melakukan pekerjaan nya.