Sambil menyeringai dari telinga ke telinga, Brigadir Zaak memandang Kastil Lagra yang tampak di kejauhan.
Jika sampai sejauh ini elemen udara pendatang asing masih belum menyambut formasi Rider yang ia pimpin, maka dugaanya kalau elemen pendatang asing tidak bisa terbang dan bertempur di siang hari sepertinya sangat tepat.
'Segala sesuatu memiliki keunggulan dan kelemahan.'
Gumam Brigadir Zaak sementara ia mempertimbangkan untuk mengubah rencana serbuan yang diterimanya dari Markas Buriek Guard.
Rencana serbuan yang disusun langsung oleh Marsekal Ducie adalah, Resimen ke-71 dari Armada ke-3 dan Resimen ke-53 dari Armada ke-4 akan melakukan serangan bumi hangus dengan tempo secepat mungkin ke Kastil Lagra, lalu segera melakukan isi ulang minyak pekat sebelum bergabung dengan elemen Buriek Air Corps yang menyerang perkubuan pendatang asing.