Buffet Hall, Hotel Maple Palace
Pukul 0805, 27 Agustus 2025
Layaknya pengembara kehausan yang menemukan oasis di tengah gurun, Osvik melahap dua porsi besar telur orak-arik dengan jamur, keju dan bacon yang kemudian disiram dengan saus tomat cair. Sementara di hadapannya Letkol. Slane menikmati secangkir kopi dan dua lembar roti tawar yang dipanggang ringan.
Letkol. Slane meletakan cangkir kopi di tangannya sebelum berkata.
"Sepertinya kau adalah penggemar berat telur orak-arik."
Osvik menggeleng perlahan sebelum berkata.
"Telur orak-arik ini memang luar biasa lezat dibanding telur orak-arik yang biasa kunikmati. Tapi aku melahapnya sebanyak mungkin karena aku harus balas dendam nanti malam."
"Balas dendam?"
Tanda tanya besar muncul di dahi Letkol. Slane, sementara Osvik memasukan sesuap besar telur orak-arik sebelum menjelaskan.
"Fufufu. . . . Semalam sekelompok wanita berani mencabuliku dan memperkosaku beramai-ramai. Meski aku menikmati perbuatan mereka, harga diriku sebagai laki-laki tidak akan pulih jika aku tidak balas membuat mereka terkapar tidak berdaya."
Seringai dari telinga ke telinga mengembang di bibir Osvik sementara di benaknya ia membayangkan dirinya sedang menindih dan membuat para Escort Girl kepayahan sambil meminta ampun.
Di saat yang sama Letkol. Slane memandang Osvik layaknya memandang orang paling tolol di dunia.
'Bermain dengan Escort Girl adalah rekreasi yang dilakukan dengan prinsip 'Lakukan, bayar dan lupakan', bukan sesuatu yang seharusnya diingat sebagai masalah personal dan dibiarkan bersemayam di benak, dan jika tanpa sengaja kau bertemu dengan Escort Girl yang kau kenal di tempat umum, sebaiknya kau memperlakukan wanita tersebut layaknya wanita normal.'
Namun Pada akhirnya Letkol. Slane hanya bisa mendesah dalam diam sebelum berkata.
"Sebelum kau melancarkan aksi balas dendammu, sebaiknya kau kembali ke Walluo City terlebih dahulu untuk mengambil uang sebanyak mungkin."
Osvik mengangguk kecil sebelum berkata.
"Aku memang berencana mengambil uang sebanyak-banyaknya dari brankas Walluo City dan mengajukan pesanan kedua ke Amethyst Merchant, tapi menurutku hal tersebut bisa menunggu beberapa hari lagi."
"Jika kau ingin menunggu beberapa hari lagi, aku tidak akan melarangmu. Tapi sebagai informasi, kau tidak memiliki waktu untuk bersantai-santai."
Tanda tanya muncul di dahi Osvik sementara Letkol. Slane melanjutkan penjelasannya.
"Pagi tadi, matahari baru saja terbit ketika Perwakilan Koalisi Utara menghubungiku. Mereka berniat menambah nilai bank garansi yang sebelumnya diletakan di Magwurt Central Bank dari 200 ribu gold coin menjadi 500 ribu gold coin. Nilai tersebut setara dengan nilai belanjaan mereka setiap bulan, dan mungkin masih akan naik mengingat mereka menyuplai 18 Region mulai dari Region yang berbatasan dengan mereka hingga ke utara dan mencapai Region Rowane yang menjadi batas akhir dengan Kingdom Horrep."
". . ."
"Selain itu mereka juga mengajukan order tambahan untuk bulan ini sebesar 200 ribu gold coin yang dibayar secara tunai meski mereka memiliki bank garansi. Jika kau mau, aku bisa menahan order mereka selama 4-5 hari agar kau bisa mengajukan order terlebih dahulu, dengan begitu seluruh pesananmu bisa langsung dikirim tanpa perlu menunggu proses restock."
Osvik memanyunkan bibirnya sebelum berkata.
"Big Bro Slane, kau tidak bisa begitu saja mengadu Region Kandez dan Koalisi Utara. Meski Region Kandez baru melakukan pembelian pertama dengan nilai yang tidak seberapa, secara finansial kami lebih kuat dari Koalisi Utara dan kami juga menyuplai hasil pertanian dan peternakan ke Amethyst Merchant."
Letkol. Slane mendesah dalam-dalam sebelum berkata.
"Aku tidak mengadu kalian dan tidak membocorkan kesepakatan dagang diantara kita. Namun Kantor Perwakilan Koalisi Utara sudah berdiri di sini selama beberapa minggu. Jadi mereka sudah membangun koneksi dengan pekerja Amethyst Merchant dan otoritas Region Tuscan, dan begitu daftar pesanan-mu kukirim untuk diproses, ada kemungkinan petinggi Perwakilan Koalisi Utara langsung bisa mengendusnya dan membuat taksiran kasar."
". . ."
"Lagipula, yang mereka khawatirkan sepertinya bukan Region Kandez dan dirimu. Tapi Merry Gold Union dan Lady Yuuri karena mereka terus mencoba mengkonfirmasi apakah aku sudah membuat kontak dengan Lady Yuuri atau perwakilan Merry Gold Union."
"Bangsat! Mereka berani meremehkanku!"
Umpat Osvik sebelum memasukan tiga suap besar telur orak-arik ke mulutnya.
"Ini bukan waktunya untuk terbawa emosi. Pulanglah ke Walluo City, konsolidasikan anggaran yang kau miliki lalu tentukan seberapa besar uang yang bisa kau sisihkan. Setelah itu buat daftar belanja dan ajukan padaku, dan sambil menunggu proses pengiriman kau bisa mempersiapkan gudang penyimpanan dan fasilitas pendukungnya. Semua itu tidak akan selesai dalam 1-2 hari jadi kau harus bergegas."
Osvik segera menghela nafas dalam-dalam sebelum berkata.
"Baiklah, aku akan segera berkemas setelah selesai sarapan."
Letkol. Slane menggelengkan kepalanya sebelum berkata.
"Kapten Usbek sudah mengemasi barang-barangmu. Senjata dan perlengkapan pengawalmu yang disita di Kantor Registrasi juga sudah dikembalikan. Kereta dan kudamu juga sudah dinaikan ke truk. Sementara konvoi yang akan membawa barang-barang pesananmu dan personel yang akan memasang pembangkit listrik tenaga surya dan alat pendukungnya sudah tiba di Kantor Registrasi Gerbang Barat."
". . ."
"Begitu kau selesai sarapan, kita akan langsung menuju Kantor Registrasi Gerbang Barat lalu berangkat ke Walluo City."
Osvik memandang Letkol. Slane dengan mata terbelalak dan mulut ternganga lebar, lalu menoleh ke arah Kapten Usbek, dan saat kepala pengawal pribadi Count Terrek tersebut mengangguk kecil, ia pun segera terbengong.
Sejak kapan Kapten dengan kepala sekeras berlian tersebut mengikuti perintah orang lain selain Count Terrek. Kapten Usbek bahkan tidak pernah menuruti perintah Osvik meski ia bertanggung jawab penuh atas keselamatan dirinya.
Guncangan yang diterima Osvik belum reda ketika Maester Rivak berkata kepadanya.
"Saya juga sudah menulis surat ke Lady Yuuri agar beliau segera kembali ke Walluo City."
Welp!
Osvik menelan ludah keras-keras ketika nama ibunya disebut, sementara untuk sesaat kepanikan terlintas dalam tatapan matanya.
"Aku harus secepatnya kembali ke Walluo City kalau begitu."
Kata Osvik sebelum dengan setengah kesetanan ia melahap sarapannya yang masih tersisa.
Tidak lama berselang, dengan langkah tertatih-tatih dan sambil memegangi pinggang masing-masing yang serasa hampir patah, Osvik dan ketiga Maester berjalan keluar dari lobi Hotel Maple Palace.
Dengan penuh pengertian Letkol. Slane membuka pintu belakang M1152 Personel Carrier, dan setelah membantu Osvik dan ketiga Maester, ia pun lalu naik bersama Kim Dong Ree.
- - - - -
Kedai Dourk
Pukul 1015, 27 Agustus 2025
Selama dua hari terakhir Pak Tua Dourk menutup kedainya karena ia kehabisan beberapa bahan pokok dan rempah yang vital untuk masakannya. Ia juga tidak bisa mendatangkan roti yang menjadi menu pokok dari Magwurt City. Sementara Amur Beer yang tersisa di gudang penyimpanan tinggal beberapa barrel. Sedangkan saat ia menghubungi Osvik untuk mengajukan pesanan, ia diberitahu kalau Osvik belum kembali dari Magwurt City.
Selama dua hari terakhir beberapa bangsawan juga mengunjungi Pak Tua Dourk secara diam-diam. Dengan sangat mereka meminta agar Pak Tua Dourk pergi ke Magwurt City dan menemui Letkol. Slane agar krisis kelangkaan es batu, roti yang menjadi menu pokok dan Amur Beer bisa segera diatasi. Tentu saja Pak Tua Dourk menolak karena ia merasa tidak cukup pantas untuk meminta bantuan dari Letkol. Slane.
Begitu Letkol. Slane masuk ke Kedai Dourk yang sunyi senyap, tatapannya langsung bertemu dengan Pak Tua Dourk yang sedang duduk termenung di sudut ruangan. Sementara di depannya istri dan dua anak perempuannya sedang menikmati kacang rebus dan sari apel dalam diam.
Pak Tua Dourk seketika terhenyak dan langsung menghampiri Letkol. Slane, dengan gugup ia lalu berkata.
"Ser Slane, Anda harus pergi secepatnya atau Osvik, anak tertua Count Terrek akan menggunakan kedatangan Anda sebagai dalih untuk mempersulit Anda."
Letkol. Slane segera tersenyum sebelum berkata dengan kasual.
"Jangan khawatir, Osvik tidak akan mencari masalah dengan kedai ini lagi."
Sementara Pak Tua Dourk terbengong sambil mencoba mencerna kata-kata yang baru saja di dengarnya, Letkol. Slane sudah duduk dan menyapa istri dan anak Pak Tua Dourk, sementara Sturk menjulurkan kepalanya dari dapur sebelum kembali menghilang dari pandangan.
Pak Tua Dourk tidak memiliki naluri untuk menjalankan atau mempertahankan sebuah bisnis. Karena itu merupakan sebuah keajaiban kalau selama ini Kedai Dourk bisa tetap berdiri, dan entah kenapa di hati kecilnya Letkol. Slane merasakan dorongan yang sangat kuat untuk membantu orang tua tersebut.
Mungkin karena saat usianya masih sangat dini, Slane kecil pernah berharap akan ada orang yang datang menolongnya. Meski pada akhirnya harapan Slane kecil tidak terkabul dan ia berhasil masuk ke dunia masyarakat kelas atas dengan jerih payahnya sendiri, tetap saja hati Letkol. Slane tergerak saat ia melihat secara langsung ada orang naif seperti Pak Tua Dourk yang dengan tulus mengulurkan tangannya kepada anak jalanan atau orang malang lainnya.
"Duduklah agar kita bisa segera bicara."
Tanpa menunda-nunda Pak Tua Dourk segera bergegas duduk di hadapan Letkol. Slane.
"Untuk jam dinding, pembangkit listrik tenaga surya dan dua alat lain yang diambil Osvik, semuanya rusak total. Tapi Osvik sudah membayar ganti rugi dan aku kemari untuk mengantarkan penggantinya."
"Ser Osvik membayar ganti rugi?"
Tanda tanya bermunculan di dahi Pak Tua Dourk sementara Letkol. Slane mengangguk kecil sebelum melanjutkan penjelasannya.
"Ia juga mengajukan permohonan maaf, tapi jangan pernah sekali-kali menyinggungnya atau mengatakannya kepada orang lain karena hal tersebut berkaitan dengan harga diri bangsawan muda tersebut."
"Tentu saja."
Pak Tua Dourk mengangguk kecil sementara Letkol. Slane menyodorkan sebuah kantung uang dengan lambang Keluarga Weizz.
Di dalam kantong uang tersebut terdapat 12 gold coins, sisa uang Osvik setelah digunakan untuk membayar biaya hiburan dan akomodasi untuk Osvik dan rombongannya.
"Maaf Ser Slane, saya tidak bisa menerimanya. Apalagi Ser Osvik juga sudah memberi saya 10 gold coin sebagai ganti alat-alat yang diambilnya."
"Pak Tua Dourk, aku tahu kau banyak membantu anak jalanan dan gelandangan di kota ini melalui Kuil Nemo. Jadi Jangan sungkan dan ambil uang ini beserta uang yang sebelumnya diserahkan Osvik."
"Ser Slane, Anda benar-benar murah hati. Semoga dewa-dewa di langit selalu menyertai Anda."
"Dan semoga mereka menyertaimu juga."
Letkol. Slane lalu memberi tanda pada personel MCG kalau mereka bisa mulai bekerja.
Di saat yang sama istri Pak Tua Dourk dan kedua anaknya menghidangkan Amur Beer dan hidangan ringan yang dibuat Sturk untuk Letkol. Slane dan rombongan yang datang bersamanya.
Tawa riang pun mulai terdengar dari dalam Kedai Dourk yang sebelumnya sunyi senyap layaknya sebuah makam.
*****