Chereads / Daftar Operasi TF Amethyst / Chapter 8 - 1.8 - Pesta Barbekyu

Chapter 8 - 1.8 - Pesta Barbekyu

Begitu usulnya disetujui oleh Jend. O'Neil, Vex segera merealisasikannya. Pemukiman warga yang diselamatkan kemudian diberi nama Pemukiman 116 dan berbagai konstruksi segera dilakukan.

Mulai dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya untuk mendukung jaringan penerangan dan air bersih, digantinya dinding terluar pemukiman dengan Hesco Barrier, hingga pendirian Outpost 116 yang dilengkapi stasiun radio, barak, 18 unit M1151 Ripper dan 6 unit M1152 Cargo.

Kecuali beberapa hutan yang berguna untuk mencegah tanah longsor dan ekosistem, seluruh area perbukitan di sekitar Pemukiman 116 diubah menjadi lahan pertanian dan peternakan.

Khusus untuk lahan peternakan, perimeter terluarnya dikelilingi dengan Hesco Barrier setinggi 5 meter dan dijaga oleh 8 unit M1151 Ripper. Hal tersebut karena peternakan biasanya memancing kehadiran Black Eagle atau Grey Wolf.

Setiap dua hari sekali Vex akan menyempatkan diri memeriksa perkembangan Pemukiman 116, lalu mengajar anak-anak di pemukiman tersebut.

Awalnya ia mengajukan diri sebagai pengajar karena ingin berada lebih dekat dengan anak perempuan yang sangat mirip dengan anak kandungnya. Tapi lama kelamaan tanpa disadarinya ia menjadi dekat dengan anak-anak lain. Ia bahkan hafal nama, karakter dan berbagai hal lain tentang para siswanya. 

Bahkan ada kakak beradik yang selalu mengikutinya kemanapun ia pergi setelah ia memberi mereka permen cokelat. Vex sempat khawatir kalau kedua kakak beradik tersebut adalah yatim piatu, namun beruntung kekhawatirannya tersebut ternyata keliru.

Vex baru akan membagikan soal berhitung kepada para siswanya ketika sebuah desingan terdengar disusul dengan ledakkan keras, dan begitu ia melihat ekspresi para muridnya yang berseri-seri, ia pun segera sadar kalau pelajaran tidak mungkin dilanjutkan.

Vex segera memasukkan soal berhitung di tangannya ke dalam amplop sambil bertanya.

"Apakah kalian ingin menontonnya lagi?"

Spontan seluruh anak di kelas mengangguk-angguk layaknya anak ayam mematuki beras, dan Vex hanya bisa tersenyum tanpa daya.

"Baiklah, kita akan menontonnya lagi kalau begitu, tapi jangan ada yang maju terlalu dekat atau memisahkan diri dari teman-temannya."

Setiap anak di kelas kembali mengangguk-angguk sementara Vex melanjutkan.

"Reem, Sien, Heem dan Nouk, bantu aku menjaga teman-teman kalian yang lebih muda."

Keempat siswa yang ditunjuk Vex segera mengangguk mantap, dan tidak lama berselang dua lusin anak keluar dari kelas dengan riang sambil bergandengan tangan.

Tentu saja diantara anak-anak tersebut terdapat Vex dan beberapa pengawalnya.

- - - - -

Salah satu aset yang menjadi tulang punggung TF Amethyst, baik dalam ofensif maupun defensif adalah M1151 Ripper. Di bangun dari M1151 Humvee varian penggotong senjata yang kemudian dikawinkan dengan remote-turret Reconfigurable Integrated-weapon Platform (RIwP).

Turret RIwP dapat menerima hampir semua sistem senjata yang ada dalam inventaris US Army. Untuk TF Amethyst, konfigurasi yang dipilih adalah M230LF 30 mm, M240 7.62 mm dan tabung peluncur 7x2.75" Talon laser-guided rocket.

Sedangkan untuk sistem penginderaan, M1151 Ripper dilengkapi dengan dengan electro-optic (EO), thermal imaging dan laser rangefinder dengan jangkauan 10 km. Secara sederhana M1151 Ripper mampu mendeteksi target pada jarak 20 km, mulai menjejaknya pada jarak 10 km dan menguncinya sesuai jarak efektif senjata yang digunakan.

M1151 Ripper diawaki oleh tiga kru, dengan format vehicle commander yang juga bertugas sebagai gunner, asisten gunner yang bertugas mengisi ulang senjata sekaligus merawatnya, dan driver yang juga bertugas merawat kendaraan.

Di salah satu sudut area peternakan yang baru selesai dibangun, sebuah M1151 Ripper mengambil posisi. Di dalamnya, dengan penuh kewaspadaan Sersan Lucas memperhatikan enam Black Eagle yang sedang terbang mendekat.

Di saat yang sama driver sudah menyalakan mesin dan siap tancap gas. Sementara assistant gunner bersiap mengisi ulang sistem senjata.

Sersan Lucas sudah mendapat peringatan dari stasiun radar di Harley Quinn saat sekawanan burung elang raksasa tersebut masih berada 60 km dari posisinya, dan karena tim-nya adalah check-point pertama yang akan dilewati oleh kawanan tamu tak diundang tersebut, maka secara otomatis tugas menetralkan tamu tidak diundang tersebut jatuh ke pundaknya.

Begitu kawanan Black Eagle memasuki jangkauan laser range-finder, Sersan Lucas segera menandai Black Eagle terbesar, lalu memilih Talon sebagai senjata.

Pada ketinggian permukaan laut, Talon memiliki jarak efektif 3.5 km, dan sangat akurat ketika dipandu menggunakan laser. Tidak butuh waktu lama sebelum Fire Control System berhasil mengunci Black Eagle terbesar, dan tanpa menunda-nunda Sersan Lucas segera menekan tombol penembakkan.

Dengan diiringi desingan keras, sebuah Talon meluncur dari tabung peluncur, lalu melesat ke arah Black Eagle terbesar, yang sebelum sempat bereaksi sudah terhantam dengan telak.

Sambil meninggalkan jejak asap tipis, Black Eagle terbesar terjun bebas hingga menghantam tanah dengan sangat keras, lalu menggelepar beberapa saat sebelum akhirnya berhenti bernafas.

Sementara sisa kawanan Black Eagle berhamburan ke segala arah, dan dalam sekejap sudah hilang dari pandangan mata.

- - - - - 

Dengan mata berbinar, anak-anak di Pemukiman 116 mengamati seekor Black Eagle yang sedang diturunkan dari bagian belakang MTV Crane. Sepertiga tubuh Black Eagle tersebut hancur berantakan, namun daging yang tersisa diperkirakan masih setara dengan 6-7 ekor sapi jantan dewasa.

"Blackie kali ini lebih besar dari Blackie minggu lalu."

Kata salah satu anak dengan riang, sementara temannya menambahkan.

"Ya, dan malam ini kita akan mengadakan pesta barbekyu seperti minggu kemarin."

"Yeah, barbekyu Blackie. . . super yummy."

"Barbekyu Wolfie juga super yummy."

Ketika pesta barbekyu disebut, setiap anak segera menelan ludah keras-keras. Sementara Vex hanya bisa mendengarkan obrolan para siswanya dengan ekspresi yang sulit dilukiskan.

Pertama, karena Dangerous Wildlife yang sebelumnya sangat mereka takuti kini berubah menjadi menu favorit mereka. Sementara Vex sendiri masih tidak bisa sepenuhnya melenyapkan kesan menakutkan dari kedua Dangerous Wildlife tersebut.

Kedua, Vex sama sekali tidak menyangka kalau penduduk Pemukiman 116 tanpa ragu akan mengkonsumsi daging Black Eagle dan Grey Wolf yang berhasil dinetralkan. Dengan kasual mereka mengabaikan kemungkinan kalau dua Dangerous Wildlife tersebut mungkin pernah mengkonsumsi manusia.

'Well, asalkan mereka bahagia.'

Gumam Vex di dalam hati sambil mengabaikan pertimbangan moral yang sempat mengganggu benaknya.

Sementara itu, para pekerja di rumah jagal dengan cekatan bekerja di bawah tatapan antusias anak-anak, yang sedikitpun tidak takut atau ngeri saat melihat Black Eagle dikuliti lalu dipotong-potong dan dicuci.

- - - - -

Begitu matahari tenggelam, pesta barbekyu di Pemukiman 116 segera dimulai. Tempat yang dipilih adalah lapangan desa. Secara keseluruhan ada 12 api unggun, dimana setiap api unggun diawaki oleh dua orang wanita.

Di salah satu sudut, Vex duduk bersama Jend. O'Neil sambil menikmati perry dan kentang panggang yang dibumbui saus barbekyu.

Sebelumnya seorang wanita mengantarkan dua baki besar berisi daging Black Eagle panggang, namun Jend. O'Neil dan Vex memberikannya kepada Reem dan anak-anak lain yang selalu menempel Vex dengan ketat pada setiap pesta barbekyu.

Jend. O'Neil melahap sepotong kentang panggang sebelum berkata kepada Vex.

"Aku merasa mungkin sebaiknya kita segera memulai Operasi Neptune. Apakah menurutmu aku terburu-buru?"

Vex menggeleng perlahan sebelum berkata.

"Sama sekali tidak, aku sudah membaca laporan terakhir dari IDG mengenai Region Tuscan, dan menurutku Region tersebut akan sepenuhnya mati jika kita menunggu terlalu lama."

"Kalau begitu besok kita akan mulai membicarakan finalisasi Operasi Neptune."

"Dimengerti."

Vex lalu menoleh ke arah dua baki yang sudah kosong, sebelum beralih ke arah Reem dan anak-anak lain yang sedang memandangnya dengan penuh harap.

Sebelumnya, anak-anak di pemukiman sesekali mendapat kesempatan menikmati daging ayam hutan panggang. Namun karena ayam panggang tersebut tidak pernah dibumbui menggunakan garam apalagi rempah, maka rasa yang dihasilkan tidak pernah berkesan di hati mereka.

Itulah kenapa begitu anak-anak di pemukiman mencicipi daging panggang yang dibumbui menggunakan saus barbekyu buatan bagian dapur Harley Quinn, mereka langsung ketagihan.

Tanpa menunda-nunda Vex berkata.

"Reem, bawa temanmu untuk mengambil porsi kedua. Katakan kami sangat lapar."

Spontan, tatapan Reem dan anak-anak lain segera berbinar, mengingat daging panggang yang disediakan untuk Vex selalu yang terbaik. 

Sementara Jend. O'Neil tersenyum kecil sebelum menyesap perry di tangannya.

*****