Setelah pekerjaannya selesai El bergegas pulang mengendarai mobilnya tapi karna merasa lapar El mampir terlebih dahulu di restoran.
El masuk ke restoran dan segera memanggil pelayan untuk memesan makanan.
"saya pesan nasi goreng seafood dan jus lemon"ucap El sambil menyerahkan menu kepada pelayan
setelah beberapa saat menunggu pelayan datang membaya pesanan El.
"selamat menikmati mbak"ucap pelayan itu tersenyum ramah
"makasih"ucap El setelah itu memakan makanannya dengan hikmat.
setelah membayar makanannya El segera keluar dari restoran sambil menjawab telpon karna tidak terlalu memperhatikan jalan tanpa sengaja El menabrak seseorang.
"ah.. maaf-maaf saya tidak sengaja"ucap El memandang pria didepannya sedangkan pria itu masih terpaku melihat wajah El namun tidak lama dia tersenyum senang.
"mbak El kan"ucap pria itu semangat
El mengerutkan dahinya namun tak lama mengangguk
"aku raka masa mbak El gak ingat sih"ucap raka mencebikkan bibirnya
El menggaruk telinganya"hmm maaf ya saya gak kenal anda"ucap El tidak enak
"ya ampun mbak aku anak sma yang ngejar-ngejar mbak dulu dan sepupu mbak jessi"ucap raka mengingatkan El
sekarang El ingat dulu saat dia masih menjadi mahasiswi ada seorang berondong yang gencar sekali mendekatinya yang membuatnya di ejek teman-temannya karna di kira berpacaran dengan anak sma tapi setelah mendengar kabar pernikahan El dengan andrian anak sma itu seolah hilang di telan masa dan tidak pernah menampakkan diri didepannya lagi.
"Gimana kabar jessi"tanya El mengalihkan pembicaraan
"Alhamdulillah baik mbak sekarang sedang sibuk ngurus baby nya"ucap raka
"jessi udah punya anak?jahat bangat sih gak bilang sahabatnya"ucap El dengan nada kesal
raka tertawa gemas melihat tingkah El bahkan wanita yang tua 4 tahun diatasnya ini tidak pernah berubah sedikit pun bahkan sejak tiga tahun yang lalu.yah raka memang pergi dari hidup El sejak tiga tahun yang lalu disaat El menikah.bahkan raka masih mengharapkan wanita ini walau sudah menikah.
raka mengelengkan kepalanya mencoba mengusir pikiran buruk itu
"suami mbak El mana?"tanya raka tiba-tiba karna tidak melihat sosok suami El
raut wajah El tiba-tiba berubah setelah itu tersenyum tidak menjawab pertanyaan raka yang membuat raka bingung
"yaudah gue pergi dulu titip salam gue ya ke jessi"ucap El melambaikan tangannya kepada raka
"siap mbak"ucap raka tersenyum dan membalas lambaian tangan El.
El telah sampai didepan rumah mewah tempat dia dibesarkan dia turun dari mobil dan masuk kedalam rumahnya tapi alangkah terkejutnya dia melihat andrian yang duduk di sofa rumahnya di temani papanya.
"El aku kesini mau minta maaf ke papa dan kamu"ucap andrian memandang El memohon
"El papa udah maafin andrian sekarang waktunya kamu meminta maaf"ucap papanya
El tidak habis pikir semudah itu papanya memaafkan pengkhianat ini
"pa El butuh waktu"ucap El memandang papanya tanpa memandang wajah andrian yang membuatnya jijik dan segera berlalu meninggalkan dua pria itu
andrian memandang El sedih dia tahu diri luka yang dia berikan pada El sangat dalam oleh karena itu dia akan berjuang mendapatkan maaf dari El
"El akan memaafkan kamu tapi dia masih membutuhkan waktu"ucap fathur
"maafin kesalahan andrian ya pa"ucap andrian bersujud lagi kekaki fathur entah ini sudah keberapa kalinya andrian mengucap maaf pada mantan mertuanya itu
fathur menepuk bahu andrian menyuruh dia duduk kembali di sofa
"papa sudah memaafkan kamu,tapi El sepertinya kamu harus lebih berjuang"ucap fathur
"kenapa papa bisa dengan mudah memaafkan andrian?"tanya andrian
"karna papa bisa melihat ketulusan dimata kamu"jawab fathur
"makasih pa mungkin andrian adalah orang terbodoh didunia karna sudah melukai wanita sebaik El"lirih andrian
"perbaikilah kesalahan kamu,papa tidak akan melarang kamu untuk bertemu El"ucap fathur
"makasih pa"ucap Andrian
"lebih baik kamu pulang papa tahu kamu lelah"ucap Fathur
andrian mengangguk segera pulang sebelum pulang dia memperhatikan kamar El di lantai dua
"maafin aku sayang"lirih andrian segera melajukan mobilnya pulang kerumahnya bahkan mengabaikan rasa sakit diperutnya dan kepalanya karna makan yang tidak teratur tapi dia rasa ini pantas didapatkan untuk seorang lelaki sepertinya.
melihat mobil andrian sudah jauh dari pekarangan rumahnya El menghela napas dia merasa gelisah wajah andrian begitu pucat bahkan dia tidak tahu apakah andrian makan dengan teratur atau tidak.El mengelengkan kepalanya dia harus berhenti memikirkan andrian.