Setelah sembahyang selesai kemudian kami masih berada di dalam gereja sampai malam , dengan ekspreksi muka seperti orang yang sedang putus asa , aku merasa punya banyak dosa sekali kepada rakyat yang ku tinggal demi petualangan ini, padahal aku ingin sekali mengayomi rakyatku , tiba tiba kami berdua di datangi oleh salah satu pengurus gereja, kemudian beliau bertanya kepada kami.
"sepertinya kalian ini pentualang ya?, kalian baru melakukan pebuatan apa kok tampak sedang menyesali ,cobalah buat pengakuan di sini semoga dosa kalian bisa di ampuni."
Lalu aku menceritakan apa yang sedang aku rasakan kepada beliau , ternyata Safdal juga bercerita tentang penyesalannya , setelah menceritakan itu kamipun merasa lega , kemudian aku bertanya balik ke beliau.
"paman apa kami bisa bertemu dengan pemimpin gereja ada beberapa hal yang ingin aku ketahui tentang agama ini."
Beliau menjawab dengan santa dan lemah lembut.
"baiklah aku akan memanggilkan beliau , silahkan duduk di sini."