tiga puluh menit kemudian, mobil Bagas memasuki area parkir dari café Kemuning. Hari ini, cafe Kemuning terlihat cukup sepi hal ini dibuktikan dengan adanya kekosongan di beberapa meja di dalam maupun diluar cafe. Mungkin karena ini hari minggu.
Jadi, banyak anak muda yang lebih menghabiskan masa liburnya dirumah bersama keluarga mereka tercinta.
Bagas masuk ke dalam cafe setelah menghembuskan napas kasar beberapa kali. Ia sedang mempersiapkan diri untuk menjawab segala cecaran pertanyaan yang mungkin saja akan Syasa tanyakan kepadanya. Suara dentingan lonceng kecil diatas pintu membuyarkan perhatian seluruh orang yang ada di dalam cafe untuk menatap Bagas.
Bagas berhigh-five ala cowok-cowok macho dengan beberapa karyawan cafe yang telah ia kenal dari dulu. "Sendirian aja Gas?" tanya Mas Gunawan aka Gugun dari balik meja dapur.
"Iya, yang lain katanya ntar pada nyusul. Gue tempat biasa yaa." ucap Bagas yang dijawab acungan jempol dari Mas Gugun.