Happy reading🌻
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi telah tiba.Sang surya mulai menampakkan wujudnya.Cahaya nya masuk melewati celah celah kamar.
Jam sudah menunjukkan pukul 06.25.Namun sang pemilik kamar belum menunjukkan tanda tanda akan bangun dari tidur nyenyak nya.
Lima menit kemudian,bunyi alarm terdengar memenuhi seisi kamar.Bunyi yang sangat nyaring hingga dapat membangunkan pemiliknya.
Dia adalah Barania Putri Starla.
Rania terbangun dan meraba nakas samping nya untuk mematikan alarm.Ketika alarm nya sudah mati,Rania lantas bangun dan bergegas membersihkan tempat tidurnya.
Selesainya Rania bersih bersih,dia langsung beranjak menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandi nya.
Tak seperti kebanyakan gadis yang harus membutuhkan waktu berjam jam untuk mandi.Rania hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk menyelesaikannya.
Rania keluar dengan handuk yang melekat pada kepala nya.Bisa dipastikan jika Rania baru saja keramas.
Sambil sesekali menggosok rambut nya dengan handuk,Rania beranjak menuju meja rias nya.
Setelah melepas handuk di kepala,Rania langsung menyisir rambut panjangnya.Rania memiliki rambut yang halus,lebat,dan sangat panjang.Panjang rambut Rania mencapai pinggang nya.
Rania hanya menggunakan meja rias nya untuk menyisir rambut.Hal itu dikarenakan Rania tidak pernah merias wajah nya.Menurut Rania bendandan merupakan hal tersulit baginnya.Dan beruntunglah Rania diberi wajah yang rupawan oleh Tuhan.Dengan begitu Rania tak perlu merias wajah nya.
Rania bergegas keluar dari kamar.Rania berjalan menuruni tangga rumah nya dengan sesekali bersenandung pelan.
Sesampainya di meja makan,dapat Rania lihat Ayah dan Bunda nya sudah ada di sana.
Ayah Rania bernama Guntur Laksamana.Beliau merupakan Arsitek yang terkenal.Meskipun begitu,ia sangat menyayangi keluarganya.Dibalik kesibukan dalam bekerja,Ayah Rania selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya.
Ibu Rania bernama Irish Ratulangi.Beliau adalah ibu sekaligus sahabat bagi Raina.Setiap Raina memiliki masalah,ia selalu menjadi sahabat untuk Raina.
Ibu Raina merupakan sosok yang sabar,lembut,dan penyayang.
"Pagi Yah,Bun" sapa Raina.
"Pagi juga sayang" jawab kedua orang tua Raina bersamaan.
Raina mengambil tempat duduk bersebrangan dengan Bunda nya.Di atas meja makan sudah tersedia barbagai makanan.Ada sayur asem,tempe goreng, jamur krispi,sambal,dan juga nasi.Memang hanya sederhana namun,jangan diragukan lagi cita rasanya.
Bunda Rania memang sosok yang pandai dalam memasak.Hampir semua masakan beliau kuasai.Mulai dari masakan rumahan,masakan tradisional,bahkan membuat kue pun ia bisa.Maka dari itu,tak heran jika menurun pada Rania.
Rania mulai mengisi piringnya dengan makanan yang sudah tersaji di hadapan nya.Ayah Rania lah yang bertugas memimpin do'a.Meja makan terasa sunyi,hanya terdengar dentingan sendok dan garpu.
Hal ini merupakan tradisi di keluarga Rania.Yaitu,dilarang berbicara ketika sedang makan.Hal ini diterapkan keluarga Rania,karena makan dengan berbicara tidak lah sopan.
Setelah makan Rania dan Bunda nya bergegas mencuci piring yang kotor.Mereka mencuci piring dengan diselingi canda gurau.
"Sayang,gimana sekolahnya?"
"Ya gitu gitu aja Bun" jawab Rania dangan nada malas.
"Kamu nggak ada niatan buat sekolah di sekolah di sekolah negeri atau swasta gitu?
" Sebenernya sih aku pengen Bun,ya tapi Bunda kan tau sendiri gimana keadaan aku?"
Ya.Raina memang tidak sekolah seperti kebanyakan anak lainya.Selama ini Raina selalu sekolah dirumah.Kebanyakan orang menyebutnya dengan Home schooling.Memang Ayah Raina memanggil guru untuk mengajar Raina dirumah.
Sebenarnnya Raina juga ingin seperti anak lainnya.Bisa sekolah dan punya banyak teman.Tapi hal itu tidak mungin karena suatu alasan.
"Gimana kalau kita coba dulu? Selama ini kamu juga baik baik aja kan? Apa salah nya kalau kamu nyoba?" tawar Bunda.
"Tapi Bun,aku takut.Gimana kalau nanti sewaktu waktu ak--"
"Husttt...nggak boleh ngomong kayak gitu,positif thingking aja.Kita nggak bakalan tau kalau kita nggak nyoba.Usir ketakutan kamu.Selama ketakutan itu masih ada,maka kamu akan selalu di hantui oleh fikiran buruk.Mau ya sayang?"
"Ayah gimana Bun?"
"Alah...itu mah gampang.Serahin aja sama Bunda,oke?
"Emhh,iya deh Bun aku mau.Bunda emang yang paling the best" jawab Rania seraya memeluk bundanya dari samping.
"Eh Eh nggak gratis ya!"
"Yah...Bunda mah gitu" ujar Raina merajuk.
"Imbalannya kamu harus beliin kebutuhan mingguan kita?"
"Oh kalau itu sih gampang.Yaudah mana daftarnya?"
Mendengar ucapan putrinya Bunda langsung mencari catatan belanjaa nya.Setelah ketemu,Bunda memberikan nya kepada Rania.
" Ini catatan nya,dan ini uang nya.Nanti kalau semisal ada lebihan buat kamu aja"ujar Bunda sembari memyerahkan uang dan daftar belanjaan.
" Bunda baik banget sih.Ya udah kalau gitu aku berangkat dulu ya Bun"
" Iya sayang,hati hati ya! Jangan lupa sarung tangan nya di pake!"
Rania berjalan menuju meja dimana biasanya ia menaruh sarung tangan.Memang ketika keluar rumah Rania harus memakai sarung tangan.Jika tidak sesuatu yang buruk akan terjadi.
Rania berangkat ke supermarket dengan jalan kaki.Hal itu karena jarak antara rumah Rania dan supermarket tidaklah jauh.
♡ Fire Girl ♡
Rania sudah sampai di supermarket.Dia berjalan menuju deretan trolly.Rania memgambil satu diantara banyaknya trolly.Rania mendorong trolly nya menuju rak tempat bahan makanan.
Tak terasa trolly yang awalnya kosong kini telah penuh.Hampir semua barang yang Bundanya catatkan sudah ada di dalam trolly.Hanya tinggal beberapa saja yang belum Rania temukan.
" Tinggal kecap asin sama detergen" ujar Rania sambil mengamati setiap barang yang berjejer di atas rak.
Kini semua barang yang Bunda minta sudah Rania temukan.Hanya satu yang kurang yaitu camilan dan Es krim.Tentu hal itu bukan belanjaan Bundanya,karena itu adalah kebutuhan penting untuk Rania pribadi.
Rania berjalan menuju rak dimana tempat camilan berada.Ketika sudah sampai,mata Rania seketika berbinar.Matanya menjelajah keseluruh bagian rak mencari snack kesukaannya.
Senyum terukir dibibir nya ketika menemukan snack pilihannya yaitu snack rasa taro.Rania merupakan pencinta taro.Hampir semua makanan dan minuman yang rasa taro Rania suka.
Pas sekali snack taro tersebut tinggal satu.Rania mulai menggapai snack tersebut.Namun ketika tangannya hampir sampai,sebuah tangan mendahuluinya.
Rania merasa kesal karena seharusnya dia lah yang berhak mengambil snack tersebut karena memang dia lah yang pertama menemukannya.Tapi dengan seenak jidat orang tersebut malah menerobos dan mengambil duluan snack taro itu.
Karena penasaran Rania membalikkan tubuh nya untuk mengetahui siapa orang yang sudah berani mengambil snack nya.Rania melihat seorang cowok dibelakangnya yang tengah memegang snack tadi.Bisa dipastikan jika cowok itulah yang memgambil snack taro nya.
" Maaf permisi bisa kembalikan snacknya nggak?" tanya Rania sopan
" Nggak" jawab cowok tadi dingin.
" Lho ya nggak bisa gitu dong mas,kan tadi saya duluan yang ambil snack nya!"
" Siapa cepat di dapat"
" Enak aja! Ya mas nya itu yang dateng dateng langsung nerobos aja!"
Cowok tadi hanya menaikkan sebelah alis nya sambil menatap Rania dingin.Rania yang mendapat tatapan tersebut seketika nyali nya menciut.Tapi Rania berusaha tetap berani untuk mendapatkan snack taro nya.
"Nggak mau tau pokoknya kembaliin snack nya!" kata Rania sambil menengadahkan tangannya
"Kalo gue nggak mau?"
"Kembaliin gak?!"
"Yaudah ambil aja kalau mau"
Rania menghembuskan napas nya kasar.Hanya karena snack dirinya harus berdebat dengan cowok ini.Namun tak apa,jika itu semua menyangkut tentang taro.
Tenang taro aku akan menyelamatkan mu dari cowok gila ini ~ Batin Rania.
Rania dengan cepat mencoba meraih snack yang ada di tangan cowok tadi.Namun dengan gesit cowok itu segera mengangkat snack nya tinggi- tinggi.Alhasil Rania tidak dapat menjangkaunya,karena tinggi badan Rania hanya sebatas pundak cowok itu.
"Kok kamu curang sih?!"
Cowok tadi hanya menaikkan sebelah alis nya mendengar protes yang keluar dari mulut Rania.
"Ya mana aku nyampek kalo gini?!"
"Usaha lah"
"Mau usaha gimana pun ya tetep nggak bisa!"
"Dasar pendek" ucap cowok tersebut mengejek.
"Aku nggak pendek ya! Kamu nya aja yang ketinggian!" sahut Rania mencoba membela dirinya.
Keran terus berdebat dengan Rania,tanpa sadar cowok itu menurunkan snack yang ada ditangan nya.Rania yang menyadarinya tersenyum smirk dan dengan cepat mencoba merebut snack tersebut.
Tapi keberuntungan tak berpihak pada Rania.Pasalnya cowok tadi langsung menyadari niat Rania.Cowok itu segera menyembunyikan snack yang ia pegang ke belakang badan nya.Disaat yang bersamaan pula Rania memajukan badan nya untuk meraih snack itu.
Karena terlalu besemangat,tanpa disadari Rania kehilangan keseimbangan yang menyebabkan keduanya jatuh.Namu naasnya posisi keduanya sangatlah tidak baik.
"Awshh" rintih Rania.
Rania tidak merasakan sakit ketika ia jatuh.Namun di bagian jidat,Rania merasakan ada sesuatu yang membenturnya.Ditengah itu semua,Rania mencium parfum yang menurutnya sangat nyaman.Parfum ini perpaduan antara levender dan cytrhus yang sangat pas.
Menepis semua itu,Rania segera membuka matanya yang sedari tadi tertutup.Seketika Rania terkejut.Matanya membola dan mulut nya terbuaka.
Rania segera berdiri ketika menyadari jika dirinya terjatuh dengan posisi menimpa cowok tadi.Rania merasa malu akan hal itu.Tanpa disadari semburat merah muncul di kedua pipinya.
"A..em...ma..maaf.Aku ngga sengaja" ucap Rania terbata-bata.
Lucu ~ Batin cowok tadi.
"Makanya kalo punya mata itu dipake!"
"Kok kamu nyolot sih?! Kan udah dibilangin kalo nggak sengaja! Lagian aku juga udah minta maaf!"
Cowok tadi hanya mendengus sambil memutar bola matanya malas.
"Bodoamat.Udah siniin snack nya!" minta Rania.
"Nggak"
"Aku bilang siniin!"
"Enggak!"
Rania merasa kesal sekaligus marah .Dia menatap cowok dihadapannya tajam.Tangannya mengepal dan gigi nya bergemeletuk.
Bukannya merasa takut cowok dihadapnnya malah merasa kalau Rania sangatlah lucu ketika marah.Menurutnya Rania tidak pantas dengan ekspresi tesebut,karena Rania memiliki wajah baby face.
Tanpa disadari sarung tangan yang tadi Rania pakai sudah terlepas akibat insiden jatuh beberapa waktu yang lalu.
Rania mengangkat tangannya besiap menampar cowok dihadapannya ini.Cowok tersebut hanya menatapnya datar.Namun seketika gerakan tangan Rania terhenti di udara.
Rania menoleh ke kanan tepat tangannya terangkat.Betapa terkejutnya Rania ketika tidak mendapati sarung tangan di tangan nya.
Tanpa diduga sepercik api muncul dari tangan Rania.
Tanpa mengatakan apapun Rania segera berlari keluar supermarket.Rania tidak memperdulikan lagi snack yang dia inginkan.Bahkan semua belanjaan Bundanya Rania tinggalkan begitu saja.Tujuannya sekarang hanyalah pulang kerumah.
Cowok tadi yang melihat kejadian tersebut menyernyit kan kedua alianya.Dia seakan tak percaya akan hal yang baru saja dilihatnya.
Apaan itu tadi? ~ Batin cowok tadi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Halo semua👋
aku balik lagi nih hehe.
Ini adalah cerita kedua aku :')
Buat kalian yang suka cerita romance tapi bosen alurnya gitu-gitu aja,kalian pas banget nih😊
Kenapa?
Karena cerita aku yang kali Happy reading🌻
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Pagi telah tiba.Sang surya mulai menampakkan wujudnya.Cahaya nya masuk melewati celah celah kamar.
Jam sudah menunjukkan pukul 06.25.Namun sang pemilik kamar belum menunjukkan tanda tanda akan bangun dari tidur nyenyak nya.
Lima menit kemudian,bunyi alarm terdengar memenuhi seisi kamar.Bunyi yang sangat nyaring hingga dapat membangunkan pemiliknya.
Dia adalah Barania Putri Starla.
Rania terbangun dan meraba nakas samping nya untuk mematikan alarm.Ketika alarm nya sudah mati,Rania lantas bangun dan bergegas membersihkan tempat tidurnya.
Selesainya Rania bersih bersih,dia langsung beranjak menuju kamar mandi untuk melakukan ritual mandi nya.
Tak seperti kebanyakan gadis yang harus membutuhkan waktu berjam jam untuk mandi.Rania hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk menyelesaikannya.
Rania keluar dengan handuk yang melekat pada kepala nya.Bisa dipastikan jika Rania baru saja keramas.
Sambil sesekali menggosok rambut nya dengan handuk,Rania beranjak menuju meja rias nya.
Setelah melepas handuk di kepala,Rania langsung menyisir rambut panjangnya.Rania memiliki rambut yang halus,lebat,dan sangat panjang.Panjang rambut Rania mencapai pinggang nya.
Rania hanya menggunakan meja rias nya untuk menyisir rambut.Hal itu dikarenakan Rania tidak pernah merias wajah nya.Menurut Rania bendandan merupakan hal tersulit baginnya.Dan beruntunglah Rania diberi wajah yang rupawan oleh Tuhan.Dengan begitu Rania tak perlu merias wajah nya.
Rania bergegas keluar dari kamar.Rania berjalan menuruni tangga rumah nya dengan sesekali bersenandung pelan.
Sesampainya di meja makan,dapat Rania lihat Ayah dan Bunda nya sudah ada di sana.
Ayah Rania bernama Guntur Laksamana.Beliau merupakan Arsitek yang terkenal.Meskipun begitu,ia sangat menyayangi keluarganya.Dibalik kesibukan dalam bekerja,Ayah Rania selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu bersama keluarga kecilnya.
Ibu Rania bernama Irish Ratulangi.Beliau adalah ibu sekaligus sahabat bagi Raina.Setiap Raina memiliki masalah,ia selalu menjadi sahabat untuk Raina.
Ibu Raina merupakan sosok yang sabar,lembut,dan penyayang.
"Pagi Yah,Bun" sapa Raina.
"Pagi juga sayang" jawab kedua orang tua Raina bersamaan.
Raina mengambil tempat duduk bersebrangan dengan Bunda nya.Di atas meja makan sudah tersedia barbagai makanan.Ada sayur asem,tempe goreng, jamur krispi,sambal,dan juga nasi.Memang hanya sederhana namun,jangan diragukan lagi cita rasanya.
Bunda Rania memang sosok yang pandai dalam memasak.Hampir semua masakan beliau kuasai.Mulai dari masakan rumahan,masakan tradisional,bahkan membuat kue pun ia bisa.Maka dari itu,tak heran jika menurun pada Rania.
Rania mulai mengisi piringnya dengan makanan yang sudah tersaji di hadapan nya.Ayah Rania lah yang bertugas memimpin do'a.Meja makan terasa sunyi,hanya terdengar dentingan sendok dan garpu.
Hal ini merupakan tradisi di keluarga Rania.Yaitu,dilarang berbicara ketika sedang makan.Hal ini diterapkan keluarga Rania,karena makan dengan berbicara tidak lah sopan.
Setelah makan Rania dan Bunda nya bergegas mencuci piring yang kotor.Mereka mencuci piring dengan diselingi canda gurau.
"Sayang,gimana sekolahnya?"
"Ya gitu gitu aja Bun" jawab Rania dangan nada malas.
"Kamu nggak ada niatan buat sekolah di sekolah di sekolah negeri atau swasta gitu?
" Sebenernya sih aku pengen Bun,ya tapi Bunda kan tau sendiri gimana keadaan aku?"
Ya.Raina memang tidak sekolah seperti kebanyakan anak lainya.Selama ini Raina selalu sekolah dirumah.Kebanyakan orang menyebutnya dengan Home schooling.Memang Ayah Raina memanggil guru untuk mengajar Raina dirumah.
Sebenarnnya Raina juga ingin seperti anak lainnya.Bisa sekolah dan punya banyak teman.Tapi hal itu tidak mungin karena suatu alasan.
"Gimana kalau kita coba dulu? Selama ini kamu juga baik baik aja kan? Apa salah nya kalau kamu nyoba?" tawar Bunda.
"Tapi Bun,aku takut.Gimana kalau nanti sewaktu waktu ak--"
"Husttt...nggak boleh ngomong kayak gitu,positif thingking aja.Kita nggak bakalan tau kalau kita nggak nyoba.Usir ketakutan kamu.Selama ketakutan itu masih ada,maka kamu akan selalu di hantui oleh fikiran buruk.Mau ya sayang?"
"Ayah gimana Bun?"
"Alah...itu mah gampang.Serahin aja sama Bunda,oke?
"Emhh,iya deh Bun aku mau.Bunda emang yang paling the best" jawab Rania seraya memeluk bundanya dari samping.
"Eh Eh nggak gratis ya!"
"Yah...Bunda mah gitu" ujar Raina merajuk.
"Imbalannya kamu harus beliin kebutuhan mingguan kita?"
"Oh kalau itu sih gampang.Yaudah mana daftarnya?"
Mendengar ucapan putrinya Bunda langsung mencari catatan belanjaa nya.Setelah ketemu,Bunda memberikan nya kepada Rania.
" Ini catatan nya,dan ini uang nya.Nanti kalau semisal ada lebihan buat kamu aja"ujar Bunda sembari memyerahkan uang dan daftar belanjaan.
" Bunda baik banget sih.Ya udah kalau gitu aku berangkat dulu ya Bun"
" Iya sayang,hati hati ya! Jangan lupa sarung tangan nya di pake!"
Rania berjalan menuju meja dimana biasanya ia menaruh sarung tangan.Memang ketika keluar rumah Rania harus memakai sarung tangan.Jika tidak sesuatu yang buruk akan terjadi.
Rania berangkat ke supermarket dengan jalan kaki.Hal itu karena jarak antara rumah Rania dan supermarket tidaklah jauh.
♡ Fire Girl ♡
Rania sudah sampai di supermarket.Dia berjalan menuju deretan trolly.Rania memgambil satu diantara banyaknya trolly.Rania mendorong trolly nya menuju rak tempat bahan makanan.
Tak terasa trolly yang awalnya kosong kini telah penuh.Hampir semua barang yang Bundanya catatkan sudah ada di dalam trolly.Hanya tinggal beberapa saja yang belum Rania temukan.
" Tinggal kecap asin sama detergen" ujar Rania sambil mengamati setiap barang yang berjejer di atas rak.
Kini semua barang yang Bunda minta sudah Rania temukan.Hanya satu yang kurang yaitu camilan dan Es krim.Tentu hal itu bukan belanjaan Bundanya,karena itu adalah kebutuhan penting untuk Rania pribadi.
Rania berjalan menuju rak dimana tempat camilan berada.Ketika sudah sampai,mata Rania seketika berbinar.Matanya menjelajah keseluruh bagian rak mencari snack kesukaannya.
Senyum terukir dibibir nya ketika menemukan snack pilihannya yaitu snack rasa taro.Rania merupakan pencinta taro.Hampir semua makanan dan minuman yang rasa taro Rania suka.
Pas sekali snack taro tersebut tinggal satu.Rania mulai menggapai snack tersebut.Namun ketika tangannya hampir sampai,sebuah tangan mendahuluinya.
Rania merasa kesal karena seharusnya dia lah yang berhak mengambil snack tersebut karena memang dia lah yang pertama menemukannya.Tapi dengan seenak jidat orang tersebut malah menerobos dan mengambil duluan snack taro itu.
Karena penasaran Rania membalikkan tubuh nya untuk mengetahui siapa orang yang sudah berani mengambil snack nya.Rania melihat seorang cowok dibelakangnya yang tengah memegang snack tadi.Bisa dipastikan jika cowok itulah yang memgambil snack taro nya.
" Maaf permisi bisa kembalikan snacknya nggak?" tanya Rania sopan
" Nggak" jawab cowok tadi dingin.
" Lho ya nggak bisa gitu dong mas,kan tadi saya duluan yang ambil snack nya!"
" Siapa cepat di dapat"
" Enak aja! Ya mas nya itu yang dateng dateng langsung nerobos aja!"
Cowok tadi hanya menaikkan sebelah alis nya sambil menatap Rania dingin.Rania yang mendapat tatapan tersebut seketika nyali nya menciut.Tapi Rania berusaha tetap berani untuk mendapatkan snack taro nya.
"Nggak mau tau pokoknya kembaliin snack nya!" kata Rania sambil menengadahkan tangannya
"Kalo gue nggak mau?"
"Kembaliin gak?!"
"Yaudah ambil aja kalau mau"
Rania menghembuskan napas nya kasar.Hanya karena snack dirinya harus berdebat dengan cowok ini.Namun tak apa,jika itu semua menyangkut tentang taro.
Tenang taro aku akan menyelamatkan mu dari cowok gila ini ~ Batin Rania.
Rania dengan cepat mencoba meraih snack yang ada di tangan cowok tadi.Namun dengan gesit cowok itu segera mengangkat snack nya tinggi- tinggi.Alhasil Rania tidak dapat menjangkaunya,karena tinggi badan Rania hanya sebatas pundak cowok itu.
"Kok kamu curang sih?!"
Cowok tadi hanya menaikkan sebelah alis nya mendengar protes yang keluar dari mulut Rania.
"Ya mana aku nyampek kalo gini?!"
"Usaha lah"
"Mau usaha gimana pun ya tetep nggak bisa!"
"Dasar pendek" ucap cowok tersebut mengejek.
"Aku nggak pendek ya! Kamu nya aja yang ketinggian!" sahut Rania mencoba membela dirinya.
Keran terus berdebat dengan Rania,tanpa sadar cowok itu menurunkan snack yang ada ditangan nya.Rania yang menyadarinya tersenyum smirk dan dengan cepat mencoba merebut snack tersebut.
Tapi keberuntungan tak berpihak pada Rania.Pasalnya cowok tadi langsung menyadari niat Rania.Cowok itu segera menyembunyikan snack yang ia pegang ke belakang badan nya.Disaat yang bersamaan pula Rania memajukan badan nya untuk meraih snack itu.
Karena terlalu besemangat,tanpa disadari Rania kehilangan keseimbangan yang menyebabkan keduanya jatuh.Namu naasnya posisi keduanya sangatlah tidak baik.
"Awshh" rintih Rania.
Rania tidak merasakan sakit ketika ia jatuh.Namun di bagian jidat,Rania merasakan ada sesuatu yang membenturnya.Ditengah itu semua,Rania mencium parfum yang menurutnya sangat nyaman.Parfum ini perpaduan antara levender dan cytrhus yang sangat pas.
Menepis semua itu,Rania segera membuka matanya yang sedari tadi tertutup.Seketika Rania terkejut.Matanya membola dan mulut nya terbuaka.
Rania segera berdiri ketika menyadari jika dirinya terjatuh dengan posisi menimpa cowok tadi.Rania merasa malu akan hal itu.Tanpa disadari semburat merah muncul di kedua pipinya.
"A..em...ma..maaf.Aku ngga sengaja" ucap Rania terbata-bata.
Lucu ~ Batin cowok tadi.
"Makanya kalo punya mata itu dipake!"
"Kok kamu nyolot sih?! Kan udah dibilangin kalo nggak sengaja! Lagian aku juga udah minta maaf!"
Cowok tadi hanya mendengus sambil memutar bola matanya malas.
"Bodoamat.Udah siniin snack nya!" minta Rania.
"Nggak"
"Aku bilang siniin!"
"Enggak!"
Rania merasa kesal sekaligus marah .Dia menatap cowok dihadapannya tajam.Tangannya mengepal dan gigi nya bergemeletuk.
Bukannya merasa takut cowok dihadapnnya malah merasa kalau Rania sangatlah lucu ketika marah.Menurutnya Rania tidak pantas dengan ekspresi tesebut,karena Rania memiliki wajah baby face.
Tanpa disadari sarung tangan yang tadi Rania pakai sudah terlepas akibat insiden jatuh beberapa waktu yang lalu.
Rania mengangkat tangannya besiap menampar cowok dihadapannya ini.Cowok tersebut hanya menatapnya datar.Namun seketika gerakan tangan Rania terhenti di udara.
Rania menoleh ke kanan tepat tangannya terangkat.Betapa terkejutnya Rania ketika tidak mendapati sarung tangan di tangan nya.
Tanpa diduga sepercik api muncul dari tangan Rania.
Tanpa mengatakan apapun Rania segera berlari keluar supermarket.Rania tidak memperdulikan lagi snack yang dia inginkan.Bahkan semua belanjaan Bundanya Rania tinggalkan begitu saja.Tujuannya sekarang hanyalah pulang kerumah.
Cowok tadi yang melihat kejadian tersebut menyernyit kan kedua alianya.Dia seakan tak percaya akan hal yang baru saja dilihatnya.
Apaan itu tadi? ~ Batin cowok tadi.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Halo semua👋
aku balik lagi nih hehe.
Ini adalah cerita kedua aku :')
Buat kalian yang suka cerita romance tapi bosen alurnya gitu-gitu aja,kalian pas banget nih😊
Kenapa?
Karena cerita aku yang kali ini bergenre romance fantasi :')
Jangan lupa Vote dan komen ya :')
Kalau kalian nemuin typo langsung aja komen nggak usah ragu ragu :')
So sampai disini dulu part kali ini😊
See you on the next part❤