Aku tak tahu apa yang ku rasakan dalam hatiku
Saat pertama kali lihat dirimu, melihatmu
Seluruh tubuhku terpaku dan membisu
Detak jantungku berdebar tak menentu
Sepertinya aku tak ingin berlalu
******
******
" Baka boruto jangan menggangguku shannaroo " sarada menendang wajah boruto dengan sepatu ninjanya.
" a-aampun sarada, aku hanya ingin memberikanmu ini " ucap boruto memelas dan akhirnya sarada menurunkan kakinya lalu berkacak pinggang menatap cowok berambut kuning itu.
" ma-maaf aku takkan menganggu lagi sarada " Boruto langsung melarikan diri sambil mengusap wajahnya yang menjadi sasaran kemarahan gadis itu tadi, untung saja ia tak dipukul mengingat Sarada itu mempunyai pukulan yang menyeramkan.
Sarada menatap selembar amplop ditangannya dia sudah tahu isinya apa, pasti surat cinta dari teman temannya boruto kenapa juga sih boruto mau saja disuruh memberikan surat itu.
" dasar kurang kerjaan! " desis sarada sambil membuangnya ke tong sampah, ia takkan menolak jika pemberinya langsung menemuinya namun jika surat itu diberikan lewat boruto maka gadis itu akan berpikir bahwa laki laki yang menyukainya sangat pengecut kenapa juga tidak mengantarnya sendiri padanya.
" seperti biasa, dibuang ya " gumam shikadai sambil bersembunyi dan menatap diam diam Sarada yang duduk dikursi taman sekolah itu.
" tch! Ini semua gara gara kau shikadai!! Sarada jadi menghajarku lihat ini sialan " maki boruto yang langsung saja menyudutkan shikadai ke tembok dan mengcengkram baju cowok klan nara itu.
" hiya hiya maaf ya boruto nanti ku traktir burger deh " shikadai melepaskan dengan santai tangan boruto yang mencengkram bajunya lalu sambil menguap ngantuk ia berlalu pergi dari hadapan boruto.
-----
" Sarada maukah kau menjadi kekasihku " ucap metal sambil menatap sarada dengan mata yang membentuk love.
Sarada berteriak dan langsung mundur menjauh, mata onyxnya membulat syok.
" Tidaaaaakkk maaf metal maaf " sarada membungkuk beberapa kali membuat metal menghembuskan nafasnya frustasi dan merasa sedih dengan lesu cowok beralis tebal itu pergi dari hadapan sarada.
Chocho yang sejak tadi berdiri disampingnya terkikik geli entah sudah berapa cowok yang sarada tolak dan berakhir dengan para cowok itu langsung kabur setelah mendapat penolakan sarada.
" Kau ini kenapa sih, padahal jika aku jadi kau aku akan menerima cowok cowok tampan itu tapi pengecualian untuk metal sih " ucap chocho sambil mengunyah kripik kentang favoritnya.
" Shikadai nara kau tolak padahal ia sangat jenius sekali, inojin yamanaka juga kau tolak padahal dia itu imut untuk ukuran seorang cowok lalu siapa lagi ya ... hmmz " Chocho sibuk berpikir mengingat nama nama cowok yang pernah menyatakan perasaannya pada sahabatnya itu sedangkan sarada hanya mendengus malas dan malah pergi meninggalkan Chocho sendiri.
" haaaaahhh dasar dia ituuu " Chocho menunduk lesu dan akhirnya menyusul Sarada ke kelas.
" Hallo anak anak maaf sedikit terlambat ya, baiklah tanpa memperpanjang waktu aku akan membagikan tim kalian menjadi 3 orang " ucap Iruka sensei sambil membuka gulungan kertasnya dan mulai membagi kelompok.
" dan untuk tim 7 aku akan menambahkan seseorang yaitu Kawaki dia ini murid pindahan dari luar desa hmm entahlah aku lupa nama desanya apa " iruka sensei memperkenalkan seorang anak laki laki bermata abu abu dengan rambut hitam kuning itu.
" Kau masuk tim sarada, Boruto dan Mitsuki ya kawaki " ucap iruka sensei sambil tersenyum.
" a-aapa ... " sarada menunduk entah kenapa raut wajahnya menjadi aneh.
" wah senang bisa setim denganmu kawaki " ucap boruto saat kawaki berjalan ke arah meja khusus tim 7 disana ada boruto, mitsuki dan sarada namun entah kenapa sejak tadi gadis itu menjadi pendiam dan malah menunduk trus.
Kawaki duduk disamping Sarada karna hanya itu tempat itu yang tersisa di meja panjang khusus 4 orang itu
" Mit-mitsuki bisa tukeran tempat duduk " gumam sarada masih dengan wajah menunduk berharap mitsuki yang duduk disebelah boruto mau bertukar tempat dengannya.
" Ehh kau kenapa sarada? Kau demam " tanya boruto heran tak biasanya sarada bertingkah begini.
" Sudahlah baka boruto biarkan aku tukeran tempat duduk dengan mitsuki " teriak sarada tanpa sadar, mata onyxnya membulat dengan bibir bersungut sungut kesal menatap boruto.
Boruto langsung menyentuh dadanya yang bergemuruh ia sangat takut jika mukanya akan ditendang lagi oleh gadis itu.
" aa m-maaf " sarada langsung duduk lagi ditempatnya dengan kikuk saat semua orang menatapnya dengan aneh.
Mitsuki tersenyum lalu ia pun bertukar tempat duduk dengan sarada, perlahan sarada menghembuskan nafasnya lega setidaknya ia aman duduk sedikit jauh dari kawaki.
-
-
-
-
-
-
-
Dan disinilah sekarang mereka
( tim 7 ) sedang duduk berkumpul setelah sesi latihan mereka bersama guru pembimbing konohamaru sensei.
" Kau ini kenapa sih! Sejak kita latihan tak bisa fokus dattebasa " ucap boruto sambil memakan bekal makan siangnya.
" Aku kurang enak badan " ucap sarada lirih ia memakan bekalnya dengan lesu.
" jika kau merasa sakit sebaiknya istirahat saja " ucap kawaki tanpa menatap sarada, seperti biasa tatapannya selalu datar.
Seburat merah menghiasai pipi sarada namun buru buru gadis uchiha itu menunduk untuk menyembunyikan wajahnya yang merona.
" kau itu kenapa sih! Dari tadi aneh sekali " ucap boruto sambil menatap aneh sarada.
-
-
-
-
-
-
" kau mau pulang? Kebetulan kita searah biar sekalian ku antar " ucap kawaki sambil menyamakan langkah kakinya dengan sarada.
Sarada terkejut matanya membulat dengan bibir sedikit terbuka.
" Kau kenapa? " tanya kawaki sambil berjalan dengan tangan berada disaku celananya, sangat keren!
" ti-tidak kok " gumam sarada nyaris tak terdengar namun karna pendengaran kawaki cukup peka cowok itu masih bisa mendengarnya,
mereka berjalan bersama dengan hening
' ayolah sarada jangan bertingkah konyol begitu didepan kawakiii ' inner sarada berteriak meneriaki sarada agar tak bertingkah memalukan seperti sebelum sebelumnya.
" Aku sangat malu tau! " batin sarada rasanya dia ingin berteriak saja namun karna ada doi jadi dia memendam niatnya itu.
" a-aaku pergi dulu terima kasih telah mengantar " sarada langsung berlari masuk ke gerbang rumah berlambang kipas itu.
" hn sudah sampai ya " gumam kawaki pasalnya sejak tadi dia tak sadar jika sudah sampai dirumah gadis itu, kawaki menatap lama lambang klan yang tergambar di gerbang rumah itu entah apa yang ia pikirkan namun kemudian dia pergi melanjutkan perjalanan ke apartemen yang beberapa hari lalu dibelikan oleh naruto.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
TBC