"Tanyakan pada hatimu . Apakah kau mencintainya atau tidak? Karena hati tidak pernah salah, begitu pun Cinta."
Seorang gadis berambut panjang, menyentuh tombol hati dari salah satu kutipan yang ia baca melalui Instagram.
Ia tersenyum manis, lalu ia merubah posisi dari tengkurap kemudian rebahan. Jari telunjuknya bermain di layar smartphone miliknya. Hingga jarinya terhenti pada salah satu foto dimana membuat dirinya kagum karena ketampanannya.
"Hm...namanya Dean V Abellard. Tampan juga" kagumnya.
Drap... Drap...
Gadis berambut panjang itu beranjak dan menyembunyikan smartphone miliknya di bawah bantal, saat terdengar suara langkah kaki menuju kamarnya.
Benar saja. Seorang wanita yang merupakan ibunya masuk begitu saja ke kamarnya tanpa mengetuk pintu lebih dulu, dan mengunci pintu kamarnya.
"Ada apa bu? Kenapa ibu ketakutan seperti itu?" tanyanya cemas, dan beranjak, lalu memeluk ibunya erat yang terlihat sangat ketakutan.
"Ren... Rentenir itu datang lagi. Bagaimana ini? Ibu belum punya uang untuk membayar hutang pada mereka"
"Bukankah bulan lalu ibu sudah membayar sisa hutangnya? Bukankah sudah lunas?"
"Iya. Tapi bunganya belum"
"Memangnya berapa banyak lagi yang belum ibu bayar pada mereka?"
"50 juta lagi, Maisha"
"50 juta?!"
Gadis itu bernama Maisha Brave Dennaya. Ia tinggal berdua bersama ibunya. Seperti itulah kehidupan yang mereka jalani. Hidup yang tidak pernah tenang, karena sang ibu yang memiliki banyak hutang, membuat mereka sering di teror, oleh rentenir yang akan selalu menagih hutang pada mereka.
Maisha sering bekerja paruh waktu bahkan uang tabungannya sering terkuras, hanya untuk membantu ibunya agar bisa melunasi hutang.
Tanpa sepengetahuan ibunya, Maisha pernah mengikuti salah satu situs dimana banyak perempuan sepertinya menjual diri pada pria-pria kaya, hanya saja ketika ada yang ingin membelinya, Maisha mengurungkan niat untuk menjual dirinya, karena ia tidak ingin membuat ibunya semakin terbebani, meski uang yang di janjikan cukup besar, tapi dirinya tidak ingin mengambil resiko.
Dor... Dor... Dor
Maisha berusaha menenangkan ibunya yang panik dan bingung untuk menghadapi mereka.
"Ibu...ibu...tenang dulu."
"Tapi, mereka ada di depan, Mai. Bagaimana ini?! Ibu tidak punya uang lagi"
"Ibu...tenang sebentar. Aku ada sedikit uang tabungan. Ibu bisa memakainya dulu"
"Tapi ibu sudah sering memakai uang mu, Mai. "
"Tidak apa-apa, bu. Aku adalah anak ibu. Aku tidak mungkin membiarkan ibu kesusahan."
"Terima kasih, Mai. Terima kasih" ibunya memeluk erat Maisha. Dirinya merasa bersyukur karena memiliki anak seperti dirinya.
.
.
.
Di salah satu rumah elit yang berada di kawasan Jakarta Pusat, seorang pria tampan masih menyembunyikan tubuhnya yang tanpa pakaian di balik selimut.
Semalam dirinya mabuk berat, setelah pulang dari Club malam bersama kekasihnya. Hingga setibanya di rumah, dirinya yang selalu mabuk berat, membuka pakaiannya ,lalu tidur hanya dengan sehelai selimut. Sedangkan kekasihnya pergi meninggalkannya di rumah bersama seorang pria yang tak lain adalah saudara kandungnya.
Pria tampan itu bernama Dean V Abellard. Ia merupakan salah satu pengusaha muda dan kaya. Sedangkan kakaknya juga merupakan salah satu Pengusaha yang bergerak di bidang Resort.
"V ! Ayo bangun!!" ucap pria bernama Jack Kim yang membangunkannya kasar dengan cara menyiram segelas air dingin ke wajahnya, hingga spontan membuatnya terbangun.
"Huh! Selalu begini! Tidak bisakah membangunkan ku dengan lebih sopan?! " decak nya kesal sambil mengusap kasar wajahnya, lalu ia beranjak dan menatap kakaknya tajam.
"Tidak! Jika kau masih berulang kali pulang dalam keadaan mabuk bersamanya!"
"Huh!! " dengusnya, kemudian V berdiri dan menutupi bagian bawahnya menggunakan selimut tidurnya, lalu ia melangkah cepat menuju kamar mandi dan membanting kasar pintunya, hingga Jack hanya bisa mengelus dada melihat sikap dingin adiknya.
"Mau sampai kapan, kamu hidup seperti ini, V? Kakak ingin sekali kamu berubah, dan hidup normal seperti dulu" batinnya
Drt... Drt...
Jack merogoh saku celananya, ia membaca pesan masuk yang berasal dari salah satu temannya.
Aku sudah menemukan dimana gadis itu tinggal, Jack. Dan sepertinya...gadis itu membutuhkan uang. Semoga saja, dia mau menerima tawaranmu
"Semoga saja" gumamnya
.
.
.
Di Sekolah, Maisha melangkahkan kakinya dengan lesu. Ia berjalan menuju kelasnya dan sesekali menghela napas lelahnya.
"Mai! " terdengar seruan suara pemuda yang memanggil namanya dari kejauhan.
Maisha menghentikan langkah kakinya, kemudian ia menoleh dan tersenyum pada pemuda itu.
"Kamu ada masalah?" tanyanya
"Tidak ada. Kenapa?" bohongnya
"Tidak apa-apa. Aku tadi memanggil mu dari pintu gerbang Sekolah, tapi kamu tidak menoleh"
"Ah... Maaf, aku tidak mendengarnya" bohongnya lagi.
"Kamu kenapa, Mai? Pasti kamu sedang ada masalah kan?" tanyanya curiga
"Mm... David, kamu bawa bekal gak? Aku lapar" sahutnya dan mengalihkan pertanyaan sahabatnya.
"Bekal?"
"Ah... Hehehe, maaf. Aku lupa, jika kamu tidak pernah membawa bekal."
"Kamu ini ada-ada saja. Memangnya kamu belum sarapan?" tanyanya
"Belum"
"Kalau begitu, aku traktir kamu sarapan di Kantin"
"Terima kasih, David" ucapnya senang dan merangkul pundaknya.
David tersenyum bahagia ketika Maisha merangkulnya. Matanya berbinar tiap kali memandang Maisha yang selalu menganggapnya sahabat, tapi tidak dengannya.
"Jika saja kamu tahu, aku menyukai mu sejak dulu, Mai. Tapi...aku takut untuk menyatakannya padamu" batinnya
.
.
.
V yang sudah selesai mandi dan berpakaian rapi, ia duduk bersama kakaknya di ruang makan.
Ia menghentakkan sendok yang digunakannya untuk makan di atas piring. Jack tahu, jika adiknya masih marah padanya.
Tanpa banyak bicara, Jack memberikan selembar foto padanya.
"Apa ini? Siapa gadis ini?" tanyanya bingung.
"Dia calon istrimu."
"Apa?! Istri? Kak. Aku tidak bisa menikah dengannya, karena..."
"Karena Alex kan?! V ! Mau sampai kapan, kamu bersamanya! Ini tidak normal! Pleasee kembalilah seperti dulu" ucap Jack yang memutus ucapan Dean begitu saja
"Kak! Aku mencintai Alex! "
"Tidak! Kakak yakin kamu masih normal. Sejak kamu berteman dengan Alex!! Semuanya berubah. Bahkan almarhum ayah dan ibu, tidak pernah menyetujui hubungan kalian!!"
"Tapi, kak..."
"Apa kamu mau, karirmu hancur dan semua orang tahu, bahwa seorang pengusaha muda dan kaya juga dikagumi wanita ternyata seorang Gay!!"
"..." V hanya diam dan menatapnya tajam
"Kakak akan segera mempertemukan kamu dengan gadis itu. Dan kau tidak boleh menolaknya! "
Tbc