Rutinitas ini mulai membuatku jenuh dan ingin sekali aku melarikan diri dari kenyataan dan masalah kantor yang setiap hari muncul dan mulai membuat rambutku rontok. Rasanya semua tidak berjalan lancar seperti dulu. Aku terus bertanya-tanya dalam hatiku. Kenapa? Apa yang salah? Bahkan aku sudah merekrut seorang karyawan terbaik untuk menjadi asistenku. Tapi kenapa semuanya menjadi lebih buruk? Kemudian aku menemukan jawabannya, yang sebenarnya sudah aku sadari sejak dulu. Alasan kenapa semua hal terlihat buruk bukanlah karena asisten baruku tidak layak dan tidak cerdas, namun aku tahu, ini semua terjadi karena dia sudah tidak ada lagi disini sejak 3 tahun yang lalu. Ah, tidak! Bukan dia penyebabnya. Aku-lah penyebab semua hal berjalan dengan tidak semestinya. Aku-lah yang membanding-bandingkan asisten baruku dengan dirinya yang sudah pergi dari kehidupanku sejak lama. Aku-lah yang tidak menerima kenyataan.
SELESAI