Ekor mata Darren masih saja mengunci pada punggung ringkih yang semakin lama semakin menjauh, begitu juga dengan Leonard dia masih saja melirik kepergian Calista dan bersamaan dengan itu dia juga melenggang dari sana dengan alasan ke kamar kecil.
BAB 131|
***
"Calista!" Suara bariton yang sudah tidak asing, suara bariton yang sangat di rindukannya yang selalu menyiksanya ke dalam kerinduan berselimut kebencian dan dendam kini mengusik pendengarannya, menghentikan langkah kaki membuat tubuhnya mematung seketika.
Dengan langkah perlahan Leonard mendekat, meraih pundaknya lalu memutar tubuhnya hingga tatapan keduanya saling bertemu, saling mengunci, saling berbicara tanpa ada satu kata pun yang mampu terucap. Iris hitam menyilau penuh siksaan kerinduan mendalam sementara iris abu - abu menggeliat muak penuh kebencian, dendam, luka, dan air mata. Perlahan Leonard melepaskan cengkaram pada pundaknya, kakinya mundur selangkah dan bersamaan dengan itu Calista berbalik.