Sepagi ini mood Darren telah rusak akibat kedatangan wanita tidak tahu diri itu sehingga langsung melajukan mobil dengan kecepatan tinggi menuju GILBERT COMPANY.
"Selamat datang, Mr. Gilbert." Yang sama sekali tidak mendapati tanggapan. Darren berlalu begitu saja menuju ruangannya berpadukan rahang mengeras berselimut sorot mata menggelap.
Dengan kasar mendudukkan bokongnya di kursi kebesarannya. Ekor matanya menangkap dokumen berwarna biru. Seketika ingatannya berpaku pada rekan bisnisnya. Kembali di raihnya kunci mobil menuju tempat yang sudah di janjikan.
Setelah selesai meeting dia memutuskan untuk kembali ke kantornya. Tanpa sengaja ekor matanya menangkap bingkisan yang terletak di kursi penumpang. "Oh My God, itu kan bingkisan untuk Mrs. Kafeel. Dia pasti senang menerimanya karena ini akan selalu mengingatkannya pada Indonesia." Lirihnya beriringan dengan senyum lebar.