Sinar pagi mengintip malu - malu melalui tirai jendela menerpa wajah cantik. Menerpa putri Kafeel dengan senyum rekah diiringi bisikan merdu. "Selamat pagi Calista. Ayo buka mata mu dan sambutlah aku. Iringi langkah mu dengan senyumanku."
Namun, Calista masih bergelung ke dalam pelukan boneka kesayangan, boneka yang Darren hadiahkan di hari ulang tahunnnya.
Wanita karir, sukses, dan masuk ke dalam jajaran wanita terkaya, tak bisa memungkiri bahwa dia ini hanyalah wanita biasa yang memiliki kesamaan seperti wanita pada umumnya. Dia masih saja menyukai boneka terlebih boneka beruang. Terdengar lucu dan menggemaskan. Dan hal itulah yang membuat Darren jatuh hati bahwa dibalik sikapnya yang dingin, kekasihnya ini memiliki hati yang sangat lembut.
Darren yang baru saja keluar dari kamar mandi sudah rapi dengan kemeja biru dan juga jas kebesaran yang tersampir di lengan sebelah kanan. Rambutnya yang basah disisir ke belakang dan semakin menambah ketampanannya berkali - kali lipat.