Damian yang kembali ke ruangan ICU sangat dikejutkan dengan keadaan yang sunyi sepi. Lily dan Vino sudah tidak ada disana. Lalu dimana mereka? Mereka berdua masih berada didalam ruangan dokter.
"Lalu apa kemungkinan terburuk dok?" Lily bertanya dengan suara bergetar diiringi air mata yang terus saja mengaliri pipi mulus.
"Benturan keras yang dialami oleh pasien berakibat pada dua kemungkinan terburuk. Pertama, pasien mengalami koma dalam waktu yang tidak bisa di tentukan dan yang kedua terjadi kerusakan permanen pada otak. Ini dikarenakan pasien terlambat mendapat penanganan."
Lily tidak dapat lagi berkata - kata. Penjelasan dokter mengantarkannya pada rasa pusing mendera hebat bersamaan dengan itu pandangannya mulai menggelap dan sedetik kemudian dia pingsan.
"Biar saya periksa dulu." Ucap sang dokter yang langsung diangguki oleh Vino bersamaan dengan itu langkah kaki semakin menjauh meninggalkan ruangan.