Cukup lama keduanya memadu kasih sampai tidak merasakan udara malam mulai menerpa liar kulit yang tidak terbungkus kain. Dinginnya angin malam terkalahkan oleh keintiman keduanya.
"Sayang, ayo kita ke dalam!"
"Sebentar lagi." Rajuknya dengan manja.
"Kau bisa sakit. Udara malam tidak bagus buat kesehatan. Ayo!"
"Em, sayang sebentar lagi. Please, sepuluh menit lagi ya." Calista kembali merajuk dengan manjanya dan Darren tidak pernah bisa menolak jika sudah seperti ini. Keduanya kembali larut bermanjakan gemerlapan lampu kota Miami.
Di kecupinya puncak kepala berulang kali bersamaan dengan itu membimbing Calistanya untuk masuk ke dalam, meskipun di tolak dengan tegas dia tetap memaksa. Yang dia pikirkan adalah kesehatan Calista, dia tidak mau tubuh kekasihnya jadi santapan liar angin malam di hamparan luas tanpa berlapis dinding dan hanya beratapkan langit.