Entah sudah berapa lama menatap bingkai foto tersebut yang jelas suara yang sangat di rindukannya selama ini yang sialnya juga menyakitinya dengan sangat dalam telah membawa kesadarannya kembali.
BAB 127|
***
Perlahan - lahan menolehkan wajahnya sehingga beradu tatap dengan sepasang siluet abu - abu yang selalu menyiksanya dalam penyesalan, kerinduan mendalam, dan juga jurang pesakitan.
"Ca-lis-ta ... " Lirihnya beriringan dengan langkah kaki mendekat membuat Calista terus melangkah mundur hingga kakinya terhimpit di antara dinding. Sikap Calista penuh antisipasi dan hal itulah yang sangat menyakiti Leonard. "Berhenti! Apa yang kau lakukan di ruangan ini? Lancang sekali memasuki ruangan ini tanpa ijin."
Tidak peduli pada pertanyaan yang baru saja keluar dari bibir ranum yang jelas dia tidak boleh kehilangan moment ini, moment yang telah dia tunggu selama bertahun - tahun lamanya.