Kedua mata Ana terbelalak kaget. Dia tidak menyangka bahwa di depannya terjadi sedikit keributan yang disebabkan oleh Arini dan Rita. Mereka berdua ancam-mengancam membuat Ana meringis.
Dia lebih terkejut saat melihat kakaknya sedang ditangani oleh Dokter Andi. Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa bisa seperti ini. Ana ingin melangkahkan kaki, tapi tubuhnya masih lemas. Mulutnya juga menguap terus. Akhirnya dia memutuskan rebahan lagi untuk menghilangkan rasa kantuknya.
Lagi pula dia juga sedikit merasakan sakit di bagian kepala karena kurang tidur dan pada saat tidur malah terusik. Sebenarnya dia ingin ikut campur dalam masalah Arini dan Rita. Apalagi kedua mata mereka seperti baru saja menangis dan mendapati Rendi masih mengangis juga. Entah kenapa hari ini dia ingin lebih mementingkan dirinya dulu karena takut jika nanti jatuh sakit karena kurang istirahat.