"I-iya, Tante. Hm anu, tadi Zimmi pingsan dan sekarang lagi dibawa Zafran sama Sintia pulang. Mereka naik mobil dan ini semua ditinggal begitu saja sama Zafran. Katanya dia tidak peduli, yang penting kondisi Zimmi," jelas Dirga.
Jantungnya semakin berdebar di saat mengucapkan setiap kata. Dia takut jika ada salah kata yang malah akan membuatnya semakin diinterogasi oleh Dinda. Menjawab keadaan Zafran dan Zimmi saja cukup membuatnya gemetaran. Dalam hati dia terus melafalkan do'a agar tubuhnya mau diajak kompromi.
Di memeluk tubuhnya sendiri karena angin dingin semakin menusuk lewat pori-pori. Helm yang dia gunakan juga kembali ditutup sementara. Dia tidak cukup kuat untuk menahan hawa dingin.
"Terus ngapain kamu masih di sini?" Tanya Dinda. Dia mengambil jaket yang berada di bawahnya untuk dibalutkan pada tubuhnya. Semenjak kaca mobilnya dibuka, cipratan-cipratan air hujan masuk ke dalam mobil, terutama angin malam sehingga sedikit mengenai Dinda dan membuatnya kedinginan.
