"Ya karena gue merasa bahwa hidup gue sudah nggak ada gunanya," jawab Zea sedikit menitikkan air mata, tapi dia langsung menghapusnya agar tidak terlihat lemah di mata orang lain. Semua butuh proses dan tentunya itu bukan persoalan yang mudah. Setiap dia ingin bertindak maka dia pun harus bisa tenang dan itu semua agar dirinya tidak bisa terlalu kaku dalam menghadapi hal tersebut. Setiap kali dia diam dan sendirian maka pikirannya pun akan berkeliling kemana-mana dan ketakutan-ketakutan pun terus menghampiri dirinya. Dia tidak mau kalau nanti dirinya gila karena banyak pikiran yang tidak tahu entah jawabannya apa. Semua itu rasanya cukup berat dan agak susah untuk dimengerti atas apa yang telah menimpa diri Zea. Kini Zea pun seringkali menitikkan air mata atas kesedihan yang dia dapatkan.