"Ya ampun, Zea! Hiks." Diana terus meneteskan air matanya karena dia maish saja tidak sanggup menerima kenyataan dalam hal ini. Sampai detik ini pun dia tidak tahu harus berbuat apa agar dirinya tidak bisa sedih seperti ini. Setiap kali dia menitikkan air mata maka dia akan teringat seberapa besar pengorbanan Zea yang telah dia lakukan demi bertahan hidup dari penyakitnya. Penyakit kanker darah bukan suatu penyakit yang biasa, tapi cukup parah.