"Jagain aku?" Tanya Sintia bingung, dia menatap kedua orang tuanya dan Anam secara bergantian.
"Iya, Mama dan Papa kan selalu berpesan kepada Anam buat jagain kamu di mana pun itu," jawab Santo.
"Jadi, selama ini yang membuat--"
"Ya, itu gue," tukas Anam, dia pun menghela napas. "Sebelumnya maafkan gue karena gue secara diam-diam selalu ikut campur dalam urusan lo. Jadi, selama ini yang lo pikirkan tidak ada cowok yang berani mendekati lo itu karena gue."
"Kamu jangan marah sama Anam karena dia berbuat seperti itu karena Mama dan Papa. Kita juga sudah tahu masalah kamu dan Anam pada waktu itu, tapi Mama dan Papa pura-pura tidak tahu, meskipun pada waktu itu kamu terlihat terpuruk. Sintia, di dunia ini nggak ada yang sempurna dan jika kamu mau berusaha untuk memaafkan maka kamu pun akan merasa tenang."
"Iya, Sintia nggak apa-apa kok. Sintia juga sudah minta maaf sama Anam karena selama ini Sintia sangat membenci Anam semenjak Sintia di bully sama mantan pacar Anam."
