"Tapi anu, Pak, saya itu sudah berjuang dan melewati segala tantangan yang ada dan bahkan saya tidak menjadi diri saya sendiri, terkadang saya juga merasakan capek atas segala perjuangan yang telah saya lakukan. Mau nyerah rasanya seperti hal yang sia-sia, kalau mau berjuang terus rasanya seperti orang yang tidak memiliki harga diri karena apa yang telah saya perjuangkan itu nggak pernah dihargai, Pak," ujar Zafran mencurahkan segala isi hatinya. Entah mengapa Zafran begitu ingin menjadi diri sendirinya lagi, tapi mau bagaimana lagi Zafran sudah terlanjur menyayangi dan mencintai Zea, tidak ada hal yang membuat Zafran ingin melupakannya, bahkan kalau bisa dia harus teringat terus selama masih ada peluang untuk bisa memperbaiki segala penyebab hubungan yang telah rusak. Jika ditanya berharap atau tidak maka jawabannya dia sangat berharap, yaitu mengharapkan kembalinya Zea sebagai calon pendampingnya, bukan pacar lagi.