"Ka, lo itu adik kelas, tapi kalau ngomong pedas banget seperti cabai, kalau kita ada masalah ngomong, jangan cuma main sindir-sindiran gitu!" Ketus Adit dengan sorot mata tajam.
"Sindiran keras buat orang yang suka menyindir juga," sahut dengan Eka dengan memasang wajah polosnya seakan tidak memiliki masalah dengan siapa pun, padahal ada Adit yang sedang menahan emosi.
Sejak tadi Adit berusaha menahan marah karena dia masih membutuhkan bantuan Eka untuk mendapatkan Ani, andai saja Adit tidak butuh maka dia secara terang-terangan akan melawan Adit sampai rasa kesalnya terlampiaskan. Selama ini Adit akan melawan siapa saja yang sudah berani melawan dirinya, tidak peduli perempuan maupun laki-laki jika itu sudah membuatnya sampai di puncak kesal. Jika masih bisa ditoleransi tidak masalah, tapi jika sudah tidak maka balasan Adit itu bukan main-main.
