"Lo bisa nggak kalau nggak nyindir kita berdua? Nggak ada kerjaan lain apa?!" Ketus Adit, dia tidak peduli baik Eka teman Ani maupun bukan karena dia sudah cukup kesal dan hilang kesabaran ketika menghadapi Eka yang tidak memiliki rasa peka sedikitpun. Entah mengapa kali ini kakinya terasa gatal ingin menendang sesuatu, tapi dia juga masih bingung apanya yang mau ditendang.
Tidak ada benda lain sekali pot yang berisi bunga dan sepeda motor, tapi kan dia tidak mau ambil resiko jika nanti malah terkena imbasnya sendiri. Tidak mudah untuk menghindari hal-hal yang seperti itu, bukan karena Adit tidak bersyukur maupun tidak berpikir karena memiliki teman yang sedikit aneh. Jika dia tidak membatasi dirinya sendiri pun maka kemungkinannya untuk besar akan sedikit terpengaruh karena memang pada dasarnya segala sesuatu terpengaruh dari orang yang paling dekat, seperti keluarga. Sebagai keluarga mayoritas pada mengerti karena kemungkinan itu tujuan untuk kuliah.