"Serius kalau mereka berdua mau," jawab Arini sambil senyum-senyum tidak jelas.
"Mama apaan sih, kalau ngomong yang benar dong jangan gitu nggak kasihan sama Ana, dianya kan jadi malu-malu gara-gara Mama, lagian Ana kan adiknya Zea, ya wajar dong kalau Dian sayang sama Ana, lagi pula setiap orang kan harus saling menyayangi dan hidup rukun," sanggah Dian agar mereka semakin tidak memojokkan dirinya.
"Uhuy, ada yang sayang sama Ana, Tan, masih baru beberapa jam bertemu saja langsung mantap gitu apalagi kalau sudah kenal lama, ya nggak, Tan?" Zea meminta pendapat Arini, selama ini dia tidak pernah melihat maupun mengetahui Ana menyukai seseorang, apalagi melihat Ana sampai salah tingkah, rasanya aneh banget karena biasanya Ana itu cuma diam saja ketika dirinya merasa tidak nyaman berada di lingkungan yang menurutnya asing, meskipun ada beberapa orang yang dirinya kenal di sana.
