"Kenapa berhenti, Na?" Tanya Dian menatap Ana. Tidak ada jawaban dari Ana membuat dirinya kebingungan. Dia pun mengikuti arah pandangan Ana. Nampak seorang remaja perempuan sedang tak sadarkan diri dengan tubuhnya terdapat banyak luka dan darah. Dia menyipitkan kedua mata karena merasa agak ngilu, apalagi ketika tanpa sengaja dirinya menatap jempol kaki remaja tersebut berwarna merah. Wajah remaja tersebut seperti tak asing bagi Dian, dia seperti pernah melihatnya di postingan media sosial. Bahkan kerap sekali dan entahlah Dian tidak tahu kepastiannya.
"Lo kenal sama perempuan itu?" Tanya Dian berhasil membuyarkan lamunan Ana.
"Mau bilang kenal, tapi nggak yakin saja karena wajahnya dia mirip sama teman Kak Zea," jawab Ana.