Chereads / Really I Want / Chapter 144 - Chapter 143

Chapter 144 - Chapter 143

Ana langsung menutup mulutnya rapat menggunakan kedua tangannya. Tidak ada sedikitpun niat dalam diri Ana untuk membocorkan masalah peringkat. Niatnya hanya ingin bisa bergabung ngobrol bersama mereka saja. Sebab, berdiam diri dalam kebersamaan membuatnya sedikit canggung.

Ana pun tidak berpikir bahwa nanti akan berakhir dengan melihat ekspresi wajah Zea sebal yang sedang menatap dirinya. Dia semakin memilin bajunya karena takut dimarahi. Baginya, lebih baik jujur daripada berbohong.

"Ana, kenapa lo ngomong jujur sih? Mau ditaruh mana muka gue? Ck, nggak bisa diajak kompromi banget jadi anak!" Ketus Zea frustasi. Kalau sudah terbongkar seperti ini, mana mungkin Zea bisa berbohong lagi. Dalam kondisi seperti ini pun dirinya sudah terpojokkan.

"M-maaf, Kak," kata Ana sedikit bergetar.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS