Lagi-lagi Zea menutup mulutnya karena sangat terkejut. Tubuhnya sedikit bergetar mendengar pesan tersebut. Dia tidak menyangka kalau Diana diam-diam sangat perhatian kepadanya dirinya. Walaupun Diana sedang tidak berada di sampingnya, tapi Zea merasa dekat. Diberi sesuatu dari Diana secara tidak langsung saja membuat Zea sangat bahagia, apalagi diberi secara langsung, pasti Zea akan menangis haru sambil memeluk Diana. Namun, entahlah mungkin hal itu hanya halusinasinya saja karena dia jarang bertemu dengan Diana.
Begitupun Ana, dia sangat senang melihat Diana mulai perhatian dengan Zea. Harapannya tak lain semoga perhatian itu akan selamanya dan jangan sampai hanya sebuah sandiwara lagi. Dia tidak ingin kakak satu-satunya kembali kecewa seperti dulu. Ana saja yang tidak diberi harapan palsu ikut merasakan sakit, apalagi Zea yang malah benar-benar mendapatkan harapan tersebut.