"Na, bangun," kata Arini sambil mengelus puncak kepala Ana. Walaupun dia baru kenal, tapi bisa langsung dekat dengan Ana. Banyak orang yang bilang kalau Ana itu membosankan, tapi tidak untuk Arini. Perbedaan perilaku kakak beradik tersebut membuat Arini kagum. Perbedaannya hanya aktif atau tidaknya saja, sedangkan masalah etika tetap sopan santun dan tidak banyak gaya.
Arini lebih menyukai anak yang tidak banyak gaya karena dia selalu menganggap anak yang banyak gaya itu yang dipikirkan hanya senang-senang saja demi mengikuti trend ataupun pamor. Padahal hidup itu tidak hanya sebatas kesenangan melainkan usaha dan tantangan. Tidak ada suatu hal yang dapat diraih tanpa adanya usaha.