"Enak saja kalau ngomong!" Protes Dirga. Dia menahan malu dan masih tidak percaya jika dirinya ngorok. Selama ini dia tidak pernah tidur ngiler, apalagi ngorok karena orang ngiler dan ngorok itu rata-rata posisi tidurnya dengan mulut terbuka.
Dituduh tanpa bukti itu rasanya menyakitkan dan memalukan. Kalau misalkan tuduhan tersebut disertai bukti maka Dirga tidak akan protes karena mau bagaimana lagi kalau memang faktanya seperti itu. Wajah dia saja sudah memerah karena Zafran mengatakan secara terang-terangan di depan orang lain. Apalagi di sampingnya ada Sintia, mau ditaruh mana mukanya nanti? Sintia adalah orang yang menyebalkan dan bisa saja dia mengingat kenyataan ini untuk terus mengejeknya setiap kali ada keributan.
Dirga harus menormalkan tubuhnya agar tidak gemetaran. Kalau sampai teman-temannya tahu bagaimana perasaannya nanti yang ada malah tambah diejek dan Dirga akan semakin menahan malu. Sekilas dia melirik Zamdan dan Dinda, wajah mereka datar.