"Mama!" Rengek Zimmi. Dia kembali menatap Zamdan. "Tuh kan, Pa, Mama tuh gitu."
"Gitu gimana? Mama kan nggak ngomong yang aneh-aneh, memang pada kenyataannya lebih baik Kak Zea punya pacar baru dibandingkan sama Abang kamu," kata Dinda.
"Mereka berdua kan memang sudah putus, wajar kalau Kak Zea punya pacar lagi, Zim," jelas Zamdan.
"Papa nggak peka banget!" Ketus Zimmi. Dia mengerucutkan bibirnya sambil bersedekap di depan dada.
"Nggak peka gimana Zimmi? Mama kan ngomong apa adanya," ujar Zamdan.
Zamdan sampai sekarang masih tidak paham apa yang membuat Zimmi sampai menangis histeris. Wajah Zafran pun nampak biasa saja seperti orang yang tidak memiliki salah. Zamdan pun menatap satu persatu dari mereka, tapi dia tidak menemukan satu pun titik kecurigaan. Aneh sih karena Zimmi itu tidak akan menangis histeris jika bukan karena masalah yang menurutnya sangat serius.