Mereka berlima termenung mendengar ucapan Dinda. Tiba-tiba dia datang dan setuju jika Zea memiliki pacar baru. Apalagi wajah Dinda datar seperti orang tidak punya salah. Dulu dia sangat mendukung hubungan Zafran dan Zea, bahkan ketika mereka berdua putus pun Zafran dimarahi habis-habisan.
Zimmi dan Zafran tidak percaya. Mereka berdua saling menatap dan kedua mata Zimmi sudah berkaca-kaca. Zimmi hanya takut kalau Dinda sebenarnya tidak menyetujui hubungan Zafran dengan Zea.
Saat merasa sudah tidak kuat membendung air mata, Zimmi memalingkan muka dari Zafran. Dia kembali menatap Dinda. "Mama kenapa bilang gitu? Mama benci sama Kak Zea?"
Dinda menghela napas. Dia menatap putri kecilnya yang sudah menitikkan air mata. Centong yang sedang dia pegang diletakkan dulu di atas piring. Dia menghapus jejak air mata yang sudah membasahi pipi Zimmi.