Sabar! Lagi-lagi Dirga harus memanjangkan usus. Anak kecil di depannya ini sangat menyebalkan. Mulutnya itu suka membanggakan kekayaan yang dirinya punya. Masih kecil saja pintar sombong, apalagi nanti gedenya. Sombong dan pura-pura bodoh hanya demi dimanfaatkan orang lain. Konyol sekali karena ini kali pertama Dirga menemukan orang seperti Zimmi. Ketika hanya dimanfaatkan orang lain bukannya marah, tapi malah bangga. Langka orang seperti dia.
Orang antik seperti Zimmi memang seharusnya di museumkan saja agar tidak punah. Andai semua orang terdekat Dirga berperilaku seperti Zimmi semua, tentu saja hidupnya pasti akan bahagia. Tanpa kerja pakai tenaga hanya otak saja yang dipakai dan menikmati apa yang sudah didapatkan. Membayangkan saja sudah terasa enak sekali, apalagi kalau mempraktikkannya sendiri.