"Butuh bantuanku untuk mengerahkan orang-orangku?" Jawab Dennis yang disambut Thomas dengan tatapan dilema.
"Entahlah, aku tidak mau melibatkan banyak orang." Jawab Thomas. Dari lubuk hatinya, dia tidak ingin menyusahkan orang lain, apalagi itu keluarganya sendiri. Thomas khawatir karena nyawa taruhannya.
"Lebih cepat dibereskan lebih cepat kamu kembali ke perusahaan. Bukankah begitu?" Jawab Dennis lagi.
Ucapan Dennis yang langsung pada intinya, menohok Thomas untuk menerima saja tawaran adik iparnya itu. Lagi pula dia juga rindu berkumpul dengan anak-anaknya dan bersama istrinya setiap saat tanpa harus menyamar lagi.
"Aku pikirkan dulu. Nanti aku hubungi lagi." Jawab Thomas.
"Ini kartu namaku. Aku siap membantu kapanpun kamu membutuhkan bantuan.
Tingtong ...