"Kamu sudah bicara dengan Wisnu?" Tanya Arya lagi.
"Ya, aku sudah meminta tolong padanya untuk menyelidiki sebuah perusahaan keamanan yang akan disewa nanti." Jawab Dinda sambil berdiri memandang kemacetan ibu kota dari jendela di lantai tertinggi gedungnya.
"Ok, nanti aku akan bicara pada Wisnu. Kamu juga tolong selidiki daftar tamu dan event organizer yang bekerja sama. Aku akan urus sisanya." Arya berkata dan mematikan sepihak sambungan telekomunikasi jalur internasional tersebut.
"Huft, sepertinya babak baru gebrakan dariku akan dimulai." Gumam Dinda sambil memandang langit Jakarta di pagi menjelang siang dengan ponsel yang tergenggam di tangan kanannya. "Sinta, aku lupa dia adalah kunci satu-satunya untuk menyelidiki rencana busuk ini." Batin Dinda sambil berpikir bagaimana caranya mengorek informasi lebih jauh dari asisten pemberian Arya ini.