"Kalau begitu, senin depan adakan rapat virtual dengan semua pimpinan dari berbagai cabang. Aku ingin laporan seperti yang kamu lakukan di Indonesia mereka lakukan juga di kantor yang mereka pimpin sekarang. Atau, langsung pecat karyawan yang tidak bermutu. Mereka di gaji lebih besar dibandingkan karyawan di perusahaan lain, bukan untuk main-main. Apalagi sampai membuat bangkrut perusahaan." Pelan namun setiap kalimat yang diucapkan Dennis bermakna sarat akan penekanan dan keharusan.
"Baik pak. Saya akan buat pengumuman itu sekarang via email. Kalau tidak ada lagi, saya permisi dulu." Dennis mengibaskan tangannya dan Samuel pun keluar ruangan dengan membawa banyak pekerjaan kantor yang harus dituntaskan segera.