"Dennis menarik dagu perempuan yang bersemu merah.
"Bagaimana wajah tampanku? Apa sudah sesuai dengan kriteriamu?" Goda Dennis.
"Apaan sih, geer kamu." Kedua nafas mereka terasa hembusannya ke masing-masing wajah. Dennis menatap bibir merah yang menjadi candunya. Desia tahu kalau Dennis sangat menginginkan ciuman darinya. Desia pun menutup matanya.
Merasa mendapat lampu hijau, Dennis mengecap bibir ranum tersebut. Perlahan lembut namun hasratnya menggebu hingga lidah pun mulai bermain menyusuri rongga mulut Desia
"Ummmppp..... stop, Dennis stopp." Desia mendorong dada bidang yang sedang memberikan French Kiss.
"Sudah, ayo kita jalan." Desia mengelap bibir Dennis yang basah. Dennis memejamkan mata dan menghela nafas.
"Kali ini kamu lolos. Tapi tidak untuk lain kali." Dennis menyeringai nakal dan mulai menghidupkan mesin mobil. Desia mengatupkan bibirnya rapat-rapat mendengar ucapan Dennis sambil memasang seat belt.