"Ya apaan dong. Buruan lah, aku masih banyak kerjaan nih. Menyebalkan!" Desia menggerutu sebal bukan kepalang.
"Aku mau makan....."
Toktoktok...
Ketukan pintu diluar menghentikan ucapan Dennis. Dia memberi kode Desia untuk menutup mulutnya. Kaca dari luar tidak bisa melihat kedalam tapi yang didalam bisa melihat keluar. Desia mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Dia tahu kalau akan terjadi bahaya andaikan pintu terkunci diketahui masih ada orang didalam.
Tidak berapa lama suara ketukan pintu berhenti. Dennis segera menghampiri Desia dan menarik tangannya menuju kamar pribadi disebelah ruangan kerjanya. Kamar yang khusus di rancang untuk tempatnya beristirahat. Didalam kamar luas berukuran lengkap ada lemari pakaian, kamar mandi, kasur, dan meja makan.
